Ia menjelaskan, pada kondisi supply-demand tidak seimbang, yakni pasokan banyak dan jumlah pangkalan terbatas, maka berakibat pangkalan tidak bisa menyerap atau menjual pasokan. Sehingga, ketika ada pembeli apalagi dalam jumlah banyak, pemilik pangkalan akan langsung menjualnya.
BACA JUGA: Masyarakat Keluhkan Kenaikan Harga Gas Non-Subsidi
“Begitu dibuang (dijual, red) dengan selisih harga, maka dioploslah gas subsidi ke nonsubsidi, jadilah kejahatan oplos gas subsidi ke nonsubsidi,” terangnya.
Ia menyebut, saat ini pasokan gas melon cukup banyak dan dinilai berlebihan. Karena itu, pihaknya akan meminta Pertamina agar mengurangi pasokan gas elpiji 3 kg atau gas subsidi tersebut.
“Kondisi saat ini sedang banjir pasokan, maka risikonya ya seperti itu, ada yang manfaatin (dioplos, red),” ucapnya.