Tari Wayang Cirebon lahir dari kreativitas warga Cirebon dan merupakan kesenian yang tak ternilai harganya.
Hal itu seperti dikatakan, Pimpinan Sanggar Seni Kencana Ungu, Elang Panji Jaya kepada suaracirebon.com di sanggar setempat, Rabu (21/9/2022).
BACA JUGA: Anggaran Belanja Hibah Naik 230,47 persen, Fraksi PKS Pertanyakan Bansos hanya Naik 10,11 persen
“Cirebon juga punya tari wayang. Tari Wayang Indrajit contohnya, kala itu diciptakan oleh Raden Udali Wisnubrata,” katanya.
Raden Udali, kata Elang Panji, merupakan seorang seniman Keraton Kasepuhan Cirebon yang produktif mengubah dan merevitalisasi berbagai bentuk tarian tradisi yang terancam punah akibat kurangnya perhatian dan upaya pelestarian tarian tersebut.
“Kemudian diturunkan kepada saya dan saya pun mewariskannya lagi kepada generasi muda lewat Sanggar Seni Kencana Ungu,” ujarnya.
Elang Panji memaparkan, Tari Wayang Cirebon yang diajarkan Sanggar Kencana Ungu di antaranya Indrajit, Gandamanah, Adipati Karna, Gatotkaca, dan sejumlah tarian lainnya.
BACA JUGA: Pilwu Serentak Berpotensi Diundur, Kemendagri Beri Sinyal Moratorium Pilwu 2023-2024
Pada kesempatan perhelatan Pasar Seni Rakyat yang diinisiasi PC Lesbumi di Kecamatan Gunungjati, Sanggar Kencana Ungu akan mempersembahkan Tari Wayang Tandange Sinatria Raden Indrajit.
Dijelaskan Elang Panji, Raden Indrajit adalah Putra Prabu Rahwana dari Negara Alengka yang sangat penurut dan setia kepada ayahnya.
“Meskipun laku lampah Prabu Dasamuka (nama lain Rahwana) bertentangan dengan darma (nilai-nilai kebajikan), tapi sembah baktinya kepada orangtua dengan pola asuh yang salah kaprah, menjadikan Indrajit muda menganut paham taklid buta,” paparnya.
Elang Panji berharap, dengan dipentaskannya Tari Wayang Cirebon pada pagelaran Pasar Seni Rakyat pada Sabtu (24/9/2022) mendatang, menjadikan masyarakat Cirebon lebih peduli terhadap seni tradisi yang dimiliki.
“Kalau bukan kita semua yang menjaga, mencintai, dan merawatnya siapa lagi?” pungkasnya. (Sukirno)