Mereka larut mengikuti sejumlah permainan tradisional dari mulai engklek, egrang, dam-daman, congklak, tulup, bola bekel, patok lele atau glatikan. Para peserta yang rerata murid SD itu, ada yang mengaku belum tahu, ada yang mengaku sudah tahu dan ada juga yang mengaku baru tahu jenis dari sejumlah permainan tradisional tersebut.
Seperti yang disampaikan murid SDN 3 Klayan, Kecamatan Gunungjati, Moza (10). Meskipun nampak ceria dalam kegiatan pojok dolanan itu, namun Moza terlihat kebingungan saat mencoba untuk bermain congklak. Beberapa kali ia salah menggerakan biji congklak dan malah mengisi lubang milik lawan.
BACA JUGA: Bangkitkan UMKM, Seni dan Tradisi, Pasar Seni Rakyat Desa Sitiwinangun Jadi Ajang Promosi
Saat ditanya, Moza juga mengaku tidak begitu mengenal permainan congklak dan cara memainkannya. Padahal, permainan tradisional ini sebenarnya cukup dikenal.
Apa yang terjadi pada Moza, mungkin mewakili anak-anak di Indonesia saat ini. Dimana, tidak sedikit anak-anak yang tidak lagi mengenal permainan tradisional.
“Tidak ngerti cara mainnya, belum pernah main,” ujar Moza.
BACA JUGA: Brai, Lantunan Seni Cirebon Penenang Jiwa
Selain itu, Moza juga mengaku baru tahu ada permainan bernama dam-daman. Bocah kelas 5 Sekolah Dasar (SD) ini baru mengenalnya di kegiatan pojok dolanan ini. Namun ia mengaku merasa terhibur dan senang ketika bisa memainkan sejumlah permainan tradisional yang baru dikenalnya itu. Moza mengaku lebih sering bermain HP dibandingkan bermain mainan tradisional.
“Iya lebih sering mainan HP, kalau dam-daman dan congklak baru main di sini,” beber Moza.
Hal berbeda diungkapkan Reza, meskipun siswa SD ini mengaku sudah mengenal permainan engklek dan tarik tambang, namun ia mengaku tidak mengenal permainan patok lele atau glatikan dan permainan tradisional lainnya banyak tidak kenal. Ia mengaku baru tahu permainan tersebut dalam kegiatan pojok dolanan.
BACA JUGA: Seniman Cirebon Siap Meriahkan Pasar Seni Rakyat PC Lesbumi
“Cuma kenal engklek. Kalau patok lele tidak kenal,” jelas Reza.
Sementara itu Ketua Lesbumi PCNU Kabupaten Cirebon, Baequni mengatakan, kegiatan pojok dolanan ini merupakan bagian dari rangkaian acara pelantikan pengurus PCNU Kabupaten Cirebon masa khidmat 2022-2027.
Menurut Baequni, kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan dan mengingatkan kembali tentang permainan anak yang hampir punah di Indonesia.
“Sekarang banyak anak-anak yang lebih memilih bermain HP. Oleh karena itu, pojok dolanan ini ingin kembali mengenalkan dan melestarikan dolanan tradisional,” kata Baequni. (Islah)