Hal tersebut disampaikan Lurah Kalijaga, Entis Sutisna saat dikonfirmasi mengenai antisipasi dan upaya penekanan angka stunting di kelurahan setempat.
Entis mengakui, angka stunting di Kelurahan Kalijaga masih tinggi. Untuk itu pihaknya bersama tim terus melakukan edukasi dan pembinaan kepada masyarakat setempat.
BACA JUGA: Pendongeng Sosialisasikan Pencegahan Stunting
“Upaya penekanan dan pencegahan terus kami lakukan, kami selalu membina masyarakat ketika akan saat menikah dan memberikan edukasi kepada calon pengantin,” kata Entis, di sela kesibukannya, Rabu (28/9/2022).
Edukasi yang dilakukan Kelurahan Kalijaga ini, kepada calon pengantin dilakukan selama 1000 hari sampai mempunyai anak. Selain itu sosialisasi untuk memberikan makan yang bergizi juga terus dilakukan.
“Pembinaan soal stunting ini dari nikah sampai sudah mempunyai anak, selama 1000 hari kami terus melakukan pembinaan untuk memberikan informasi terkait asupan gizi untuk calon bayi,” kata Entis.
Masih dikatakan Entis, dirinya tidak ingin generasi ke depan, termasuk anak-anak di Kelurahan Kalijaga mengalami stunting.
“Peran lurah sangat penting, karena kami bersentuhan langsung dengan masyarakat, dan kami tidak ingin angka stunting di Kalijaga meningkat,” katanya.
Terpisah Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati menyampaikan, penekanan stunting di tingkat kelurahan sangat diperlukan. Untuk itu dirinya bersama Dinas terkait terus menggempurkan gemar makan ikan dan sayuran.
BACA JUGA: Kardaya: Anak Indonesia Harus Sehat Bebas Stunting
“Peran lurah dalam menekan angka stunting ini sangat diperlukan, terus berikan edukasi, sosialisasi dan pembinaan kepada masyarakat, terutama gemar makan ikan dan sayuran,” katanya.(Surya)