Hal itu agar, kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila tertanam dalam hati generasi penerus bangsa.
Hal itu dikemukakan, Bupati Cirebon, H Imron saat menghadiri kegiatan Selebrasi dan Pekan Kreatifitas Siswa Semester Ganjil tahun 2022 dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMPN 1 Kedawung, Kabupaten Cirebon, Senin (10/10/2022).
Turut hadir mendampingi Bupati dalam kegiatan itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, H Ronianto, Camat Kedawung, Korwil Bidik Kecamatan Kedawung, dan para kuwu se-Kecamatan Kedawung.
BACA JUGA: Bupati Cirebon Janjikan Kuota PPK Nakes, PHNIC Diminta Klasifikasikan Nakes
“Sebagai warga negara, Pancasila harus ditanamkan di dalam jiwa, agar kita cinta terhadap negara. Pancasila ini tidak bisa dikutakkutik lagi,” kata Bupati Imron.
Inron menyakini, menanamkan Pancasila sebagai landasan negara kepada para pelajar, akan membawa kemajuan bagi bangsa Indonesia di masa mendatang.
Terlebih, imbuh Imron, dalam penerapan Pancasila tersebut, para pelajar harus dapat menerapkan nilai dan potensi kearifan lokal.
“Karena anak didik kita yang sekarang ini, 20-30 tahun yang akan datang akan menjadi pemimpin Cirebon dan bangsa Indonesia. Karenanya perlu disiapkan ilmunya, budayanya yang tidak luntur dengan pengaruh budaya lain (negara luar, red),” tandasnya.
BACA JUGA: Paskibraka SMPN 2 Plered Intens Latihan Jelang HUT Kemerdekaan RI
Dalam kesempatan itu, Kepala SMPN 1 Kedawung, Hj Yeni Suryani menjelaskan, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.
“Di dalam kurikulum merdeka itu ada P5, salah satu materi intrakurikuler tapi bukan mata pelajaran. Jamnya 25 persen dari seluruh jumlah pelajaran. Setiap sekolah dalam setahun minimal tiga projek. Projek pertama adalah kearifan lokal. Jadi semua siswa kelas 7 dibimbing untuk mengenal budaya di lingkungan kecamatan,” kata Yeni.
Menurut Yeni, salah satu kearifan lokal yang dikenalkan kepada para siswa yakni usaha emping melinjo yang selama puluhan tahun berkembang di masyarakat sekitar SMPN 1 Kedawung.
“Siswa mempunyai rasa tanggung jawab bagaimana proses pembuatannya. Ada tahap-tahapan dari mulai berkunjung ke lokasi, kemudian berliterasi emping itu apa dan emping itu dari mana asalnya terus kemudian mereka praktik. Kemudian mereka membuat karya tulis dan membuat videonya,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan, H. Ronianto mengatakan, penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan baru yang dilaksanakan setelah jam sekolah.
“Ini adalah bagian dari kurikulum merdeka yang harus dilakukan di seluruh sekolah di Kabupaten Cirebon. Harapannya setelah kegiatan anak-anak kita akan lebih berpotensi untuk bisa mengembangkan diri mengembangkan keterampilan mengembangkan kesenian dan lebih kreatif lagi,” kata Roni. (Vicky)