Namun saat ini, realisasi investasi di Kabupaten Cirebon baru mencapai Rp328,9 miliar.
Kepala DPMPTSP Kabupaten Cirebon, Dede Sudiono mengatakan, realisasi investasi sementara pada tahun ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Dimana, pada tahun lalu didominasi oleh industri makanan yang sebagian besar merupakan Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN).
“Kalau dibandingkan tahun lalu memang berbeda, industri makanan mendominasi,” ujar Dede Sudiono, di kantornya, Rabu (12/10/2022).
Namun, lanjut Dede, saat ini Kabupaten Cirebon mulai dilirik oleh investor dari luar negeri yang bergerak di bidang industri alas kaki.
Ia menjelaskan, ada empat aktivitas Penanaman Modal Asing (PMA) di Kabupaten Cirebon yang kini tengah menempuh perizinan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Menurut Dede, empat investor asing tersebut bakal mendirikan industri alas kaki dan sepatu di zona industri bagian timur Kabupaten Cirebon.
BACA JUGA: Satgas Percepatan Investasi Tarik Perhatian Investor
Mereka berasal dari tiga negara yang berbeda, yakni China, Taiwan dan Korea Selatan.
Ia meyakini, ketika industri tersebut sudah beroperasi maka realiasi investasi di Kabupaten Cirebon bisa mencapai target bahkan melebihi tahun sebelumnya.
“Saat industri sudah mampu mengurus perizinan dan beroperasi, kami yakin realisasi investasinya akan mencapai target atau melebihi tahun sebelumnya,” jelas Dede.
Dirinya berharap, semakin banyak investor asing yang melakukan ekspansi ke wilayah Kabupaten Cirebon, maka bisa berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja.
BACA JUGA: Miniatur MPP di DPMPTSP Akan Ditempati Staf dari 12 SKPD yang Terkait Pelayanan Publik
Karena saat ini masih banyak warga Kabupaten Cirebon yang memilih bekerja di luar daerah atau bahkan ke luar negeri, karena lapangan pekerjaan yang tersedia cukup sedikit.
“Idealnya ya dibangun industri padat karya karena mampu menyerap tenaga kerja,” ujarnya.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Suara Cirebon, pada Rabu (12/10/2022), realisasi investasi paling besar di Kabupaten Cirebon saat ini dari industri makanan (Sido Agung Agro Prima) sebesar Rp83 miliar.
Di urutan kedua, realisasi investasi paling besar ialah dari sektor industri barang kulit dan alas kaki (Taekwang) yang mencapai Rp42,8 miliar.
Kemudian, urutan ketiga realisasi investasi di Kabupaten Cirebon saat ini adalah sektor hotel dan restoran (Patra Jasa) dengan capaian hingga Rp35,5 miliar.
Sementara dari sektor pakaian (Plumbon International Textile) berada pada urutan empat dengan total mencapai Rp35 miliar. Dan di urutan kelima, sektor furnitur (Parklane) sebesar Rp24,3 miliar. (Islah)