Agus langsung dipiting oleh Kang Murad. Yayat ketakutan, seperti biasa, ia mau menggunakan jurus kaki seribu, hendak kabur.
Tapi keburu dihadang Didu. “Mau kemana. Kalau kamu kabur, saya bakar motormu,” bentak Didu yang mengajak duel Yayat.
Disinilah adegan epik El Clasico atau duel maut Lord Yayat dan Didu berlangsung. Terjadi dihadapan Cecep, Ujang Rambo dan Kang Murad yang bertugas memiting Agus.
Didan juga menyaksikan duel maut Yayat kontra Didu dari jauh. El Clasico ini tergelar di pinggir jalan di Taman Maluku, Kota Bandung.
Merasa sudah kepepet, tidak ada jalan lain, maka Lord Yayat pun langsung pasang kuda-kuda. Ia mebentangkan kedua tangan dan berdiri dengan satu kaki bersiap menerjang Didu.
Rupanya jurus cakar kucing maut dimainkan Yayat. Kemudian melakukan aksi mencakar-cakar di depan Didu.
Didu sendiri bersiap dengan ilmu tinju yang diajarkan Iwan Tyson. Kedua tangannya mengepal menutupi wajahnya sambil melihat gerakan cakar maut Yayat.
“Waw waw waw,” begitu mulut Yayat saat cakar mautnya mengarah ke wajah Didu.
Didu mengelak dari serangan cakar maut Lord Yayat yang mengarah ke wajah. Terlihat rambut gondrong Lord Yayat tergerak-gerak mengikuti gerakan cakar maut dan kepalanya.
Merasa cakarannya selalu bisa dihindari Didu, lalu Yayat diam dan mendekati Didu.