Ancaman gelombang tsunami itu terjadi di Pulau Jawa dan Sumatera. Potensi ini menyusul siklus gempa megathrust yang terjadi 500 tahun sekali.
Daerah yang berada dalam ancaman tsunami setinggi 34 meter untuk pulau Jawa meliputi Jawa Barat dan Banten, terutama di wilayah pesisir selatan.
BACA JUGA: Bulan Darah, Asteroid Raksasa, November Ini Bumi Juga Bakal Dihujani Meteor
Selain Jawa, tsunami 34 meter akibat gempa megathrust juga mengancam Pulau Sumatera, terutama meliputi Lampung, Bengkulu dan Sumatera Barat.
Ancaman tsunami 34 meter di Jawa dan Sumatera bahkan sempat menjadi laporan Jurnal Natural Hazard (JNH) yang dikutip Kyodo News pada Jumat, 4 November 2022.
JNH menyampaikan laporan hasil penelitian yang dilakukan BMKG dan lembaga PostDoctoral dari Universtas Cambridge, Inggris.
BACA JUGA: Menakjubkan, Lihat Fenomena Planet Uranus Pakai Teleskop, Mirip Telur Bebek di Luar Angkasa
Pepen Supendi, salah satu peneliti dari BMKG mengungkapkan potensi ancaman tsunami setinggi 34 meter yang mengancam Jawa dan Sumatera.
Penelitian mengungkapkan siklus gempa megathrust di wilayah selatan Jawa dan pantai barat Sumatera setiap 500 tahun.
Diungkapkan, sebuah studi atau penelitian, menyebutkan siklus gempa megathrust di wilayah Barat Daya Jawa setiap 500 tahun.
BACA JUGA: Selain Bulan Darah, Asteroid Sebesar 800 Meter Mendekati Bumi
Gempa megathrust bisa berkekuatan magnitudo 9 sampai 9,8. Selain memicu goncangan hebat, juga bisa menimbulkan tsunami setinggi 34 meter.
Studi atau penelitian itu mengungkapkan fenomena gempa megathrust dan ancaman tsunami setinggi 34 meter.
BACA JUGA: Kapan Bulan Darah Terjadi 2022? Ini Catat Tanggalnya, Bisa Terlihat di Seluruh Nusantara
Namun sejauh ini,, belum bisa pada kesimpulan kapan dan sampai batas mana gempa megathrust dan tsunami itu akan terjadi.
Penelitian itu juga mengungkapkan skenario megathrust dan tsunami. Ancaman itu berpotensi terjadi karena Indonesia berada di cincin api Pasifik.
Indonesia merupakan wilayah paling aktif dalam aktifitas seismik. Berada di lintasan deretan gunung berapi, termasuk pertemuan lempeng benua dimaan gempa bumi dan letusan gunung berapi sering terjadi.***
BACA JUGA: Bayi Dibuang Lalu Direndam Air, Ibu Kandung Pembuang Mayat Bayi di Majalengka Akui Perbuatannya