SUARA CIREBON – Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Perlindungan Perempuan dan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cirebon terus berupaya memenuhi target untuk menekan laju pertumbuhan penduduk.
Salah satu upaya DPPKBP3A yakni dengan melakukan MoU dengan beberapa rumah sakit di Kabupaten Cirebon.
Kepala DPPKBP3A Kabupaten Cirebon, Hj Eni Suhaeni, mengatakan, pihaknya telah melakukan MoU dengan sejumlah rumah sakit (RS) di Kabupaten Cirebon, di antaranya RS Sumber Waras, Sumber Hurip, RSUD Arjawinangun dan RSUD Waled.
Menurut Eni, khusus untuk RSUD Waled, MoU dengan DPPKBP3A baru dilakukan pada Rabu (2/11/2022) kemarin.
BACA JUGA: Petani Sambut Ajakan Perang Distan Kabupaten Cirebon
Mou dengan RSUD Waled tersebut, lanjut Eni, terkait tentang fasilitasi pelayanan keluarga berencana (KB) di rumah sakit.
“Mungkin ke depan nanti Rumah Sakit UMC. Intinya, rumah sakit manapun yang meminta kerja sama atau MoU dengan kami, tentunya kami terbuka, terutama untuk pelayanan KB di rumah sakit,” kata Eni, saat ditemui, Senin (7/11/2022).
Ketika sudah ada MoU dengan pihaknya, kata Eni, maka keuntungan yang diperoleh adalah pengadaan alat kontrasepsi (alkon) seperti IUD, implan, suntik dan kondom akan didistribusikan pihaknya.
Dijelaskan Eni, MoU dengan beberapa rumah sakit ini dalam rangka memberikan pelayanan KB terhadap ibu pascabersalin dan pelayanan pascakesuburan.
BACA JUGA: Paguyuban Wong Cirebon Jeh Dikukuhkan, Berawal dari Grup WA Perserat Silaturahmi Orang-orang Cirebon
Sehingga, ketika ada masyarakat yang bersalin di rumah sakit, maka bisa langsung dilayani alat kontrasepsi KB-nya.
Di dalam MoU tersebut, lanjut Eni, pihaknya juga meminta rumah sakit mengutamakan pelayanan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yang cukup dilakukan satu kali.
Contohnya seperti Medis Operasi Wanita (MOW) atau Medis Operasi Pria (MOP).
Eni menambahkan, metode ber-KB secara MOW memang dilaksanakan di rumah sakit. Kalaupun ada pelayanan di Puskesmas, tenaga medis atau dokternya tetap dari rumah sakit.
BACA JUGA: Dinkes Terima 600 Vial Vaksin Covid-19, Langsung Didistribusikan ke Puskesmas
Sehingga dengan adanya MoU tersebut, maka otomatis akan mempermudah masyarakat ber-KB MOW di rumah sakit tanpa melihat kepesertaan BPJS warga yang bersangkutan.
Selain itu, dengan adanya MoU tersebut, pelayanan di rumah sakit akan lebih baik lagi dari yang sebelumnya sudah baik.
“Diharapkan setiap bulan ada pelayanan secara gratis untuk ibu-ibu yang mau ber-KB MOW. Kemudian kita meminta dari rumah sakit, setiap tahunnya minimal 2 laki-laki yang di-MOP,” ucapnya.
Seperti diketahui, imbuh Eni, berdasarkan pendataan keluarga yang dilakukan pada tahun 2021 kemarin, dari jumlah 309.103 pasangan usia subur di Kabupaten Cirebon, 46,5 persennya masih belum ber-KB.
BACA JUGA: Pelamar Kerja Buru Syarat Vaksin Booster
Dan dari 46,5 persen itu, ada 28,9 persen yang memang belum punya anak, ibu hamil dan masih menginginkan anak.
“Jadi, kurang lebih 17 persen ini yang menjadi sasaran kita yang belum ber-KB. Kami berharap, bagi yang semula hanya menggunakan KB jangka pendek, bisa ikut KB jangka panjang seperti MOW atau MOP,” pungkasnya. (Islah)