Pengaruh Tionghoa juga tidak hanya menempel dalam arsitektur, melainkan juga dalam seni dan budaya.
Motif batik, karya seni lukisan kaca, seni ukir, kesenian klasik Cokek yang pada tahun 1990-an masih ditampilkan oleh Keluarga Teng Wie asal Losari, Kabupaten Cirebon.
Barongsai, Liong, tradisi ider-ideran (arak-arakan atau karnaval) yang hingga sekarang masih dipertahankan oleh sebagian besar masyarakat di Cirebon juga merupakan warisan dari budaya Tionghoa, peninggalan Cina.
Di sisi lain, yang kental dengan urusan politik, salah seorang Tionghoa juga ada yang menjadi pejabat Keraton Cirebon, yakni Tan Sam Cai dikenal juga sebagai Tumenggung Aria Wiracula, yang menjadi bendahara keraton saat Kesultanan Cirebon dipimpin Sunan Gunung Jati.
Ichwan Mulyana menjelaskan, Pelabuhan Muara Jati sangat sering dan ramai didatangi oleh para pedagang baik dari bangsa di Nusantara maupun pedagang yang berasal dari bangsa lain.
Dia mengatakan, salah satu bangsa yang sering datang dan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kebudayaan masyarakat Cirebon adalah bangsa Cina.