Para calon PMI tersebut, mendapatkan pelatihan untuk peningkatan kualitas dan produktivitas sebelum diberangkatkan ke luar negeri.
Mereka mendapat pelatihan bahasa dan kemampuan lain yang dibutuhkan di negera tujuan.
BACA JUGA: Vaksin Covid-19 di Puskesmas Plumbon Diserbu Masyarakat
Bupati Cirebon, H Imron mengapresiasi langkah calon PMI yang mau mengikuti pelatihan, karena hal itu dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas mereka di negara tujuan nanti.
“Skill yang dimiliki para calon PMI tersebut sangat membanggakan, utamanya skill bahasa sesuai negara tujuan,” kata Bupati Imron, saat meninjau pelatihan, peningkatan kualitas dan produktivitas ratusan calon PMI di Lembaga Pendidikan Ketrampilan Luar Negeri (LPK-LN) Bintang Jafa Indo Corpora, Cabang Gegesik, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Senin (14/11/2022).
BACA JUGA: Bulan Dana PMI, Kota Cirebon Targetkan Rp3 Miliar
Kepada para calon PMI tersebut, Imron berpesan agar selalu bekerja dengan baik. Ia juga meminta agar mereka bisa menjaga nama baik Kabupaten Cirebon dan citra negara Indonesia di negara tempat mereka bekerja.
“Yang tak kalah penting adalah menjaga gaya hidup, biasakan menabung agar ketika pulang nanti bisa untuk mengembangkan ekonomi,” ujar Imron.
Ia menambahkan, Pemkab Cirebon akan terus memberikan perlindungan kepada para PMI baik saat berada di negara tujuan sampai mereka pulang ke kampung halaman.
BACA JUGA: Lapangan Pekerjaan Masih Minim,Kabupaten Cirebon Lumbung PMI Terbesar Kedua di Jabar
Sebagai pahlawan devisa, lanjut Imron, sudah selayaknya pemerintah memfasilitasi masyarakat yang akan bekerja di luar negeri dan memberikan pelindungan tidak hanya bagi PMI tetapi juga keluarga yang ditinggalkan di daerah asal khususnya masyarakat Kabupaten Cirebon.
Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Novi Hendrianto, menyampaikan, sebanyak 7.656 calon PMI asal Kabupaten Cirebon siap berangkat ke luar negeri.
Dari jumlah tersebut, menurut Novi, hingga Oktober 2022 ini sudah 1.885 PMI yang diberangkatkan ke luar negeri.
BACA JUGA: Kabupaten Cirebon akan Berangkatkan 53 Calon Transmigran
“Masyarakat cukup antusias, tahun ini CPMI mulai meningkat lagi. Kisaran jumlahnya sama seperti tahun 2019 saat belum pandemi Covid-19,” kata Novi.
Novi menyebut, dari total 7.656 CPMI, terdiri atas laki-laki 2.795 orang dan perempuan 4.861 orang. Berdasarkan registrasi calon PMI sektor domestik berjumlah 4.229 orang dan sektor industri/pengguna berbadan hukum berjumlah 3.427 orang.
“Kecamatan terbanyak penyumbang jumlah CPMI dari Kecamatan Gebang, Kapetakan, Babakan, Losari, Susukan dan Kecamatan Gegesik,” ujar Novi.
BACA JUGA: KPU Jabar dan Kabupaten Cirebon Tetapkan Desa Trusmi Kulon Jadi DP3
Ia menambahkan, calon PMI yang hendak berangkat dalam waktu dekat ini sebanyak 32 orang, dimana mereka telah mengikuti pelatihan yang dilaksanakan oleh UPTD Pelatihan Kerja Disnaker bekerja sama dengan LPK Bintang Jafa Indo Corpora.
Menurut Novi, pelatihan diperlukan untuk menghindari permasalahan saat penempatan di luar negeri. Karena, hingga Oktober 2022 terdapat 48 PMI bermasalah di luar negeri.
Sebagian besar, karena direkrut tidak sesuai prosedur, yakni sebanyak 20 orang.
BACA JUGA: DPRD Kabupaten Cirebon Perjuangkan Sopir Sekwan Masuk Pendataan
“Dan 10 orang PMI yang sudah difasilitasi pemulangannya. Dengan pelatihan ini, minimalnya kita mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti salah paham dalam bahasa dan menerjemahkan perintah,” paparnya.
Sementara, menurut Novi, untuk jumlah LPK LN di Kabupaten Cirebon saat ini sebanyak 30 lembaga. Adapun perusahaan penempatan pekerja Migran Indonesia (P3MI) sebanyak 28.
“PT Bintang Jafa Indo Corpora ini merupakan 10 besar P3MI yang memfasilitasi calon PMI di Kabupaten Cirebon,” pungkasnya. (Islah)
BACA JUGA: Alokasi Kursi DPRD Tetap 50, Sesuai Keputusan KPU Berdasarkan Jumlah Penduduk Kabupaten Cirebon