Hal itu dikemukakan Bupati Cirebon, H Imron, saat membacakan sambutan tertulis Menteri Kesehatan RI, pada upacara HKN ke-58 di halaman kantor Setda setempat, Senin (14/11/2022).
BACA JUGA: Gelar Rangkaian HKN Tahun 2022, Dinkes Kab. Cirebon Ajak Budayakan Germas
“Kini masyarakat dapat kembali beraktivitas dan produktif, agar Indonesia kembali bangkit dan kembali sehat,” kata Imron.
Menurut Imron, tantangan yang dihadapi bangsa ini sangat berat. Semua negara di seluruh dunia sedang menghadapi ujian. Krisis kesehatan akibat pandemi, salah satunya.
Ia menegaskan, pandemi menjadi momentum bagi pemerintah untuk terus berbenah melakukan transformasi pada sistem kesehatan di tanah air.
BACA JUGA: Peringati HKN, RSUD Waled Gelar Donor Darah
“Kemenkes saat ini sedang melakukan transformasi sistem kesehatan yang berfokus pada enam pilar, untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, mandiri, produktif, dan berkeadilan, sekaligus sebagai bentuk kesiapan pemerintah dalam menghadapi masalah kesehatan di masa yang akan datang,” ujarnya.
Adapun fokus enam pilar transformasi kesehatan dimaksud, kata Imron, adalah transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan, dan transformasi teknologi kesehatan.
BACA JUGA: Dinkes Terima 600 Vial Vaksin Covid-19, Langsung Didistribusikan ke Puskesmas
Kemenkes terus berupaya mengintegrasikan dan merevitalisasikan pelayanan kesehatan primer, termasuk standar jaringan, standar layanan, serta digitaliasi sistem pelaporan. Integrasi pelayanan kesehatan akan terlihat mulai dari pelayanan di Puskesmas hingga tingkat desa, serta akan melibatkan fasilitas pelayanan kesehatan swasta.
Imron mengatakan, transformasi pelayanan kesehatan primer harus mendapat perhatian khusus serta investasi kesehatan yang besar, dengan fokus pada upaya promotif dan preventif.
BACA JUGA: Dinkes segera Bentuk Satgas Gagal Ginjal, Permudah Rujukan dan Faskes Pertama dalam Penanganan Kasus
Salah satu prioritas yakni melalui penguatan sekitar 1,5 juta kader dan 300.000 Posyandu yang menjadi ujung tombak pemberian layanan kesehatan.
“Di sisi lain, kita perlu terus membangun gerakan-gerakan masyarakat untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat. Dukungan dan peran serta pemerintah daerah beserta seluruh elemen masyarakat dibutuhkan untuk mewujudkan pelayanan kesehatan dasar yang mudah diakses oleh seluruh masyarakat,” kata dia.
BACA JUGA: 731 Produk Industri Rumah Tangga Ajukan Sertifikasi ke Dinkes Kabupaten Cirebon
Transformasi layanan rujukan bertujuan untuk mendekatkan akses layanan kesehatan kepada masyarakat.
Menurutnya, Kementerian Kesehatan mengembangkan jejaring layanan rujukan untuk penanganan penyakit katastropik yang menjadi penyebab kematian tinggi dan beban pembiayaan besar, antara lain stroke, kanker, jantung, ginjal, serta kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
“Pada pilar ini, kita memperkuat sisi suplai melalui peningkatan kapasitas infrastruktur dan kompetensi SDM dalam menyediakan layanan kesehatan, sehingga layanan rujukan tersedia dan dapat diakses di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota,” ucapnya.
BACA JUGA: Dua Pegawai Puskesmas Kaliwedi Mesum Diberhentikan Dengan Tidak Hormat
Ditambahkan Imron, dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia, bangsa Indonesia telah membuktikan diri sebagai bangsa yang tangguh.
Masyarakat dusun dan kampung saling melindungi dan saling berbagi. Ulama, tokoh agama, dan tokoh adat, aktif mendampingi masyarakat.
Bahkan, organisasi sosial keagamaan bergerak cepat membantu masyarakat. Tenaga kesehatan, TNI, Polri, dan jajaran birokrasi saling bersinergi.
Lembaga-lembaga negara juga mendukung pemerintah dalam menghadapi ketidakpastian ini.
Karakter bangsa Indonesia sebagai pejuang, saling peduli, bergotong royong merupakan modal utama untuk bisa segera mengatasi pandemi ini. (Islah)
BACA JUGA: Pegawai Puskesmas Kaliwedi Mesum Bukan Perawat