Aksi keji Uus dilakukan di sawah yang berlokasi di Blok Kertaraharja, Desa Cicalung, Maja, Majalengka, Rabu (16/11/2022) sekitar pukul 10.00 WIB.
Kapolsek Maja, Iptu Kenedy Joko Lelono, membenarkan adanya peristiwa berdarah tersebut.
“Ya benar (anak bacok bapak),” kata Kenedy.
Menurut Kenedy, korban dibacok saat sedang menggarap sawah. Tak hanya membacok, pelaku juga menusukkan garpu sawah ke tubuh korban hingga beberapa kali.
“Pelaku melakukan penganiayaan dengan cara menusuk menggunakan garpu untuk menggarap sawah, kemudian memukul menggunakan senapan angin, lalu dibacok dengan cangkul,” jelasnya.
BACA JUGA: Komplotan Pencuri Spesialis Mobil Pikap Lintas Sumatera-Jawa Dibekuk
Akibat peristiwa berdarah tersebut, korban mengalami luka serius dibagian kepala dan tangan. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit (RS). Sayangnya, korban dinyatakan meninggal saat menuju rumah sakit.
“Korban mengalami luka serius di kepala sama tangan. Korban meninggal dunia saat dalam perjalanan ke rumah sakit,” ujar dia.
Warisan diduga kuat menjadi pemicu pelaku gelap mata hingga tega menghabisi nyawa ayah yang telah membesarkannya itu.
BACA JUGA: Ratusan Mahasiswa IPB Terjerat Pinjol yang Nilainya Miliaran Rupiah Bikin Geleng-geleng Kepala
“Pelaku menanyakan masalah warisan pengolahan sawah,” kata Kenedy.
Menurut Kenedy, setelah mendalami kasus itu dan mendengar keterangan sejumlah saksi, pihaknya langsung mengamankan pelaku untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
“Pelaku sudah kami amankan. Masih diminati keterangan,” tandasnya.
Sementara itu, salah seorang saksi yang menolong dan membawa korban ke rumah sakit, Oding (58) menuturkan, saat penganiayaan terjadi dirinya tengah berada agak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP).
BACA JUGA: Jemaah Umrah Kecewa, Penerbangan Perdana Ditunda
“Kejadiannya di sawah sekira pukul 10.30 WIB. Saya posisinya agak jauh dari lokasi, saya gak ngeliat. Pas datang posisi korban sudah tengkurap dalam keadaan berlumuran darah di kepala,” kata Oding.
Di lokasi kejadian, Oding, melihal sejumlah benda seperti cangkul, garpu sawah maupun senapan angin milik terduga pelaku.
Ia lalu berusaha menolong dan membawa korban ke rumah sakit. Sayang korban menghembuskan nafas saat dalam perjalanan ke rumah sakit.
BACA JUGA: Ternyata Begini Modus Dugaan Penipuan Pinjol yang Menjerat Ratusan Mahasiswa IPB
Kerap Cekcok
Terpisah, keponakan korban, Jaja Nurjaman (32) menuturkan, pelaku (Uus) kerap mendatangi rumah korban (Omo) yang tinggal di tempat berbeda.
Jaja mengakui, pelaku merupakan pribadi yang tertutup. Bahkan dengan keluarga pun jarang berkomunikasi.
“Untuk kesehariannya memang tertutup sama keluarga, dia juga tinggal sendirian misah dari keluarga cuma dia sesekali suka datang ke rumah keluarga cuma nanyain masalah yang sekarang terjadi. Nanyain masalah sawah,” ujar Jaja, saat ditemui di sela-sela kedatangan jenazah korban di Desa Candra Jaya.
BACA JUGA: Kecelakaan di Tol Cipali, 3 Tewas, 7 Luka-luka
Kedatangan pelaku ke rumah korban, tak lain untuk menanyakan pembagian hasil sawah. Jaja mengaku sama sekali tak menyangka pelaku bakal melakukan aksi kejamnya terhadap ayahnya sendiri.
“kalua cekcok sering, tapi tak ada ancam-ancaman. Makanya keluarga juga heran kok sampai bisa terjadi seperti ini,” ujarnya.
Jaja pun tak menampik pelaku mengalami sedikit gangguan kejiwaan.
“Kelainan dia ada sedikit terganggu kejiwaannya tidak seutuhnya norman. Pelaku belum berkeluarga. Ini juga baru sekali dilakukan oleh pelaku,” tandasnya.
Dalam video yang beredar di masyarakat, saat polisi mendatangi pelaku untuk dimintai keterangan sebelum digiring ke kantor polisi, terlihat ekspresi pelaku datar seolah bukan habis melakukan penganiayaan yang menyebabkan ayah kandungnya meninggal dunia. (Abr)
BACA JUGA: Kecelakaan Maut di Tol Cipali, Sopir Diduga Kelelahan, Kendarai Mobil dengan Kecepatan Tinggi