SUARA CIREBON – Anggota DPRD Kota Cirebon Fraksi Partai Golkar, Agung Supirno banyak menerima keluhan dari warga RW 01 Subur Asih Pangrango, Kelurahan Larangan, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
Keluhan tersebut disampaikan warga saat Agung menggelar Reses Masa Persidangan III tahun 2022 di halaman SDN Pangrango kelurahan setempat, Ahad (20/11/2022).
Keluhan yang disampaikan warga kepada Agungini tidak terlepas dari infrastruktur serta normalisasi drainase dan sungai. Pasalnya, wilayah setempat kerap tergenang setiap hujan mengguyur.
Ketua RW 01 Subur Asih Pangrango, Andri Nugraha mengatakan, saluran air yang belum dinormalisasi menjadi keluhan umum masyarakat setempat.
BACA JUGA: 35 Dewan Turun ke Masyarakat, Belanja Masalah di Reses Terakhir Tahun Persidangan 2022
“Karena ini sudah memasuki musim hujan, secara umum keluhannya penanganan soal saluran air, baik itu drainase ataupun saluran air limbah,” kata Andri kepada wartawan usai reses.
Persoalan yang sudah disampaikan itu, kata Andri, akan secepatnya ditangani bahkan titik-titik saluran yang bermasalah akan disurvei langsung oleh dinas terkait.
“Pada reses Agung kali ini, telah menghadirkan Dinas dan lembaga terkait, seperti PUTR, dan UPT Penanganan dan Penanggulangan Limbah, jadi kami langsung berinteraksi,” kata Andri.
Selain itu, Andri mengungkapkan, di wilayahnya banyak warga yang membangun rumah di atas saluran. Untuk menertibkan, Andri mengakui kesulitan karena tidak ada payung hukum yang menjadi penguat.
BACA JUGA: Reses Bawa Perbaikan, Warga Paguyuban Minta Perbaikan Saluran dan Tanggul Menyeluruh
“Saya bingung mau menertibkan mereka, karena gak ada edaran atau setidaknya ada aturan hukum yang berlaku dari Pemkot Cirebon agar tidak ada lagi warga yang membangun bangunan di atas saluran,” ungkap Andri.
Sementara itu, Agung menjelaskan, hadirnya Kepala Dinas PUTR dan Sekretaris Disdukcapil serta dari UPT Penanganan dan Penanggulangan Limbah ini untuk mendengarkan langsung apa yang menjadi keluhan warga.
“Tadi yang disampaikan warga di sini masih soal banjir, tadi juga dihadiri langsung Kadis PUTR. Di depan Pak Kadis warga meminta jembatan ditinggikan, untuk mencegah banjir,” kata Agung.
Bukan hanya itu, kata Agung, ada juga warga yang mengeluh, karena dirinya rutin membayar retribusi pemungutan sampah dan air limbah, tapi permasalahannya hal tersebut tidak ditangani dengan serius.
BACA JUGA: Reses DPRD Kota Cirebon, Een Belanja Masalah di Wilayah Selatan
“Harapan warga dari pemungutan ini dapat dimaksimalkan, mereka sudah mempertanyakan karena mereka sudah bayar kewajiban tapi hak soal saluran air limbah tidak ditangani dengan baik, sehingga persoalan banjir ini tidak pernah selesai,” tandasnya. (Surya)