SUARA CIEBON – Update informasi jumlah korban akibat gempa berkekuatan magnitudo 5,6 yang memporak-porandakan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sampai jumat malam, 25 November 2022 tembus hingga lebih dari 300 jiwa.
Update jumlah korban gempa Cianjur menurut data terkini berdasar keterangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menunjukan penambahan jumlah korban yang signifikan.
Jika rilis sebelumnya korban jiwa mencapai 272, dari rilis BNPB pada Jumat malam, update jumlah korban gempa cianjur telah mencapai 310 orang meninggal dunia.
Sampai Jumat malam, sedikitnya masih ada 24 orang yang berstatus hilang dan masih dalam pencarian Tim Basarnas gabungan dengan TNI, Polri, relawan, BPBD dan masyarakat.
BNPB dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat juga mengungkapkan data terkini untuk korban luka-luka, baik luka berat maupun luka ringan yang tercatat mencapai 4.630 orang.
Untuk jumlah pengungsi pun terus bertambah. Tersebar di beberapa tenda pengungsian, tercatat sedikitnya 73.525 jiwa.
BNPB juga telah menginventarisasi jumlah kerusakan. Tercatat ada sekitar 58.049 rumah warga Cianjur yang mengalami kerusakan akibat gempa tersebut.
Rinciannya, rusak ringan 20.367 rumah, 12.496 rusak sedang dan 25.186 rusak berat. Dari kesemua jumlah yang rusak ini tersebar di 16 kecamatan di Cianjur.
BNPB mencatat kerugian lainnya berupa kerusakan 3 fasilitas kesehatan. Selain itu, tercatat 144 tempat ibadah, masjid dan mushola mengalami kerusakan.
Sementara itu, untuk gedung pendidikan, tercatat sebanyak 363 sekolah rusak. Untuk kantor dan gedung pemerintah yang rusak ada 16 buah.
Secara keseluruhan, gempa Cianjur tersebut memporak-porandakan 16 kecamatan, terdiri dari 146 desa.
BPBD Jabar menjelaskan soal barang-barang kebutuhan yang sangat dibutuhkan saat ini oleh para pengungsi, di antaranya tenda pengungsi, terpal, selimut, tikar, kebutuhan kelompok rentan, alat penerangan dan makanan siap saji.
BACA JUGA: Damkar Bantu Evakuasi Korban Gempa
Hingga Jumat malam, Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian korban hilang, terutama di lokasi tanah logsor di daerah Cugenang.
Pencarian selama ini seringkali terhambat cuaca hujan. Meski demikian, Tim Basarnas gabungan terus melakukan penggalian untuk mencari korban yang hilang akibat tertimpa reruntuhan.
“Pencarian terus dilakukan. Tim SAR juga berusaha mengevakuasi warga yang berada di lokasi terisolasi. Kita evakuasi ke tenda pengungsian sampai situasi benar-benar aman,” tutur Kepala BNPB, Letjen Suharyanto.***