Hadi menuturkan, setelah diadopsi dengan menggunakan tekhnik grafting yaitu menyambungkan rootstock atau batang bawah anggur (lokal) dengan entres atau batang atas anggur pilihan, nantinya diharapkan hasil buahnya serupa dengan batang atasnya.
Tanaman anggur hasil grafting ini bisa tumbuh di Indonesia di sepanjang musim baik musim panas maupun musim hujan.
BACA JUGA: Wabup Ayu Hadiri Kegiatan Tali Kasih Bersama Murid TK Luara Biasa Kabupaten Cirebon
“Tadi juga mendapat dukungan dari Stafsus Kemendes RI di mana desa-desa akan diberdayakan untuk menanam anggur melalui program Kemenaker RI,” paparnya.
Berdasarkan pengalaman dirinya yang memiliki kebun anggur di Sindang Jawa, harga bibit pohon yang berusia dua bulan sekitar Rp150 ribu per batang dan setelah enam bulan ditanam sudah bisa berbuah, dengan harga jual perkilonya Rp155 ribu.
“Untuk masyarakat yang belum mengenal tanaman anggur, mari mencoba menanam anggur. Bagi yang ingin belajar dan mencoba menanam anggur silakan menghubungi para penggiat anggur yang ada di Kabupaten Cirebon maupun di wilayah timur Kabupaten Cirebon,” tandasnya.
BACA JUGA: “Sedina Nyerbon” Diujicoba Tahun Depan