Salah satu korban gempa Cianjur, yaitu jasad seorang ibu dengan anak balita ditemukan dalam posisi berpelukan.
Penemuan jasad ibu dan anak balita dalam posisi berpelukan pada Jumat kemarin, 25 November 2022 di wilayah tanah longsor akibat gempa di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.
BACA JUGA: UPDATE GEMPA CIANJUR, Korban Jiwa Bertambah, 321 Orang Meninggal Dunia
Ibu dan anak balita itu dinyatakan hilang sejak gempa dengan magnitudo 5,6 yang mengguncang sebagian Jawa Barat dan DKI Jakarta, serta memporak-porandakan Cianjur, pada Senin siang lalu.
Pihak keluarganya berusaha mencari-cari keberadaan korban. Terutama setelah terjadi tanah tanah longsor yang menimpa Cijedil, Cugenang, Cianjur akibat gempa.
Tim SAR, berhasil nenemukan keberadaan ibu dan anak balita yang dicari-cari. Keduanya sudah meninggal dunia karena tertimbun tanah longsor.
Hal sangat mengharukan, saat ditemukan, posisi ibu dan anak balita dalam posisi berpelukan.
Jasad keduanya ditemukan melalui pencarian dengan sistem manual karena sulitnya medan yang harus ditempuh Tim SAR.
Jasad ibu itu bernama Ekawati. Sedang putranya, yang masih berusia 3 tahun, bernama Azura.
Jasad keduanya ditemukan di bawah timbunan tanh longsor di Cijedil, Cugenang, ditemukan pada jumat sore pukul 15.30 WIB kemarin, 25 November 2022.
Pencarian korban tanah longsor ini tidak mudah. Medannya sulit dijangkau sehingga alat berat tidak bisa masuk ke lokasi bencana.
Tim SAR gabungan, akhirnya mencari secara manual dengan menggali lokasi timbunan tanah longsor dengan bantuan anjing pelacak K-9 dari Polri dan Dog SAR Indonesia serta milik TNI.
Data terkini berdasar keterangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menunjukan penambahan jumlah korban yang signifikan.
BACA JUGA: Pemkab Galang Donasi untuk Korban Gempa
Jika rilis sebelumnya korban jiwa mencapai 272, dari rilis BNPB pada Jumat malam, telah mencapai 310 orang yang meninggal dunia.
Sampai jumat malam, masih ada sedikitnya 24 orang yang berstatus hilang dan masih dalam pencarian Tim Basarnas gabungan dengan TNI, Polri, relawan, BPBD dan masyarakat.
BNPB dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat juga mengungkapkan data terkini untuk korban luka-luka, baik luka berat maupun luka ringan yang tercatat 4.630 orang.
Untuk jumlah pengungsi, terus bertambah. Tersebar di beberapa tenda pengungsian, tercatat sedikitnya 73.525 jiwa.
BNPB juga telah menginventarisasi jumlah kerusakan. Tercatat ada sekitar 58.049 rumah warga Cianjur yang rusak.
Rinciannya, rusak ringan 20.367 rumah, 12.496 rusak sedang dan 25.186 rusak berat. Tersebar di 16 kecamatan di Cianjur.
BACA JUGA: Helikopter Polri Hilang Kontak di Perairan Belitung Timur
BNPB mencatat kerugian lainnya berupa kerusakan 3 fasilitas kesehatan. Kemudian tercatat 144 tempat ibadah rusak (masjid dan mushola).
Untuk gedung pendidikan, tercatat 363 sekolah rusak. Untuk kantor dan gedung pemerintah yang rusak ada 16 buah.
Secara keseluruhan, gempa M 5.6 pada senin siang pukul 13.1 WIB, 21 November 2022, memporak-porandakan 16 kecamatan, terdiri dari 146 desa di Cianjur.
BPBD Jabar menjelaskan soal barang-barang kebutuhan yang sangat dibutuhkan oleh para pengungsi meliputi tenda pengungsi, terpal, selimut, tikar, kebutuhan kelompok rentan, alat penerangan dan makanan siap saji.***
BACA JUGA: Berikut Nama-nama Awak Helikopter Polri yang Diduga Jatuh di Perairan Belitung