Hal itu disampaikan Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Cirebon, Sri Mayarti pada peringatan Hari HIV/AIDS Sedunia, di salah satu hotel di Kota Cirebon, Kamis (1/12/2022).
“HIV/AIDS ini kami ibaratkan gunungan es yang harus kami hancurkan, terlebih sampai 2030 mendatang kasus HIV/AIDS secara nasional bahkan dunia sudah harus teratasi,” kata Sri.
BACA JUGA: Kampung KB Upaya Tekan Pertumbuhan Penduduk
Menurutnya, selama pandemi Covid-19 tiga tahun kemarin, jumlah orang yang terinfeksi HIV/AIDS berdasarkan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon ada sebanyak 1.700 orang.
“Banyaknya data terinfeksi ini, karena ada dorongan dari semua pihak termasuk tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyarakat meminta kami untuk terus melakukan tes HIV/AIDS. Jadi bagi mereka yang memiliki perilaku beresiko terinfeksi untuk melakukan tes HIV/AIDS. Namun kami juga terus melakukan sosialisasi,” katanya.
BACA JUGA: GEGER! Langit Cirebon Berwarna Merah, Pertanda Apa ya?
Sri mengungkapkan, meningkatnya kasus HIV/AIDS dipicu perilaku hubungan seksual yang tidak sehat dan gonta ganti pasangan, baik seks sesama jenis atau homoseksual maupun yang berbeda jenis (heteroseksual).
Dari kedua hal itu, lanjut Sri, hubungan heteroseksual lebih banyak menyumbangkan kasus penularan HIV dan AIDS terbanyak.
“Penularannya masih dari hubungan seksual baik itu dari homoseksual ataupun heteroseksual, tetapi dari data yang ada paling banyak itu dari heteroseksual,” kata Sri.
BACA JUGA: Tak Cukup Nikah Agama, Pasutri Wajib Tercatat
Dari segi usia, kasus HIV/AIDS yang paling terbanyak didominasi usai 20 tahun sampai dengan 24 tahun yang mencapai 126 kasus.
“Sisanya dari 24 sampai 50 tahun ini, hanya terinfeksi,” tegasnya.
Sri mengungkapkan, segala upaya untuk menurunkan angka kasus HIV/AIDS di Kota Cirebon akan terus dilakukan, baik upaya pencegahan, penanganan hingga pengobatan. (Surya)
BACA JUGA: UPDATE Daftar Harga HP Vivo X Series Akhir November 2022, Ada X50 Hingga X80 Pro