SUARA CIREBON - Masyarakat Desa Trusmi, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, menggelar arak-arakan memayu Buyut Trusmi, Minggu (4/12/2022) pagi. Arak-arakan (karnaval) yang menampilkan ogoh-ogoh kerasi masyarakat sejumlah desa di wilayah Kecamatan Plered, Tenaghtani dan Kecamatan Weru itu mendapat sambutan antusias warga. Ribuan masyarakat dari berbagai daerah sejak pukul 06.00 WIB tumpah ruah berdesak-desakan memadati jalan mulai depan Balai Desa Trusmi hingga menuju arah Lampu Merah Plered-Panembahan kembali ke situs Buyut Trusmi untuk menyaksikan jalannya karnaval. BACA JUGA: Wisata Anak dan Kuliner Rindoe Taloen Dibuka Tak hanya masyarakat, arak-arakan memayu Buyut Trusmi itu dihadiri Bupati Cirebon, H Imron beserta istri, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, HM Luthfi, Ketua PMI Kab. Cirebon, Hj Rd Sri Heviyana, Camat Plered dan para kuwu se-Kecamatan Plered. Ketua Panitia Memayu Buyut Trusmi, Suryono, menjelaskan, memayu merupakan ritual penggantian atap makam kompleks Buyut Trusmi yang terbuat dari rumbia (welit) yang dilakukan satu tahun sekali jelang musim penghujan. BACA JUGA: Bupati Buka Pesta Laut, Diharapkan Berdampak Positif https://www.youtube.com/watch?v=OwUHlJDc0I0 “Setiap satu tahun sekali welit Buyut Trusmi ini diganti. Nah ritual pergantian welit ini diawali dengan arak-arakan keliling desa, start-nya di depan Balai Desa Trusmi Wetan menuju ke arah Trusmi Kulon lalu menuju lampu merah nanti belok ke kiri ke arah Panembahan lalu balik lagi ke kompleks Buyut Trusmi. Sementara untuk ganti welitnya baru dilaksanakan besok harinya (hari ini, red),” kata Suryono kepada Suara Cirebon. Menurut Suryono, acara arak-arakan sempat terhenti selama dua tahun karena pandemi Covid-19. Saat ini Covid-19 telah melandai sehingga pemerintah membolehkan arak-arakan diadakan kembali. BACA JUGA: UMK Naik 6,51 persen, Ketua SPSI: Idealnya 10 persen “Alhamdulillah setelah dua tahun terhenti karena pandemi Covid-19, arak-arakan tahun ini kembali boleh diadakan dan pesertanya sangat meriah. Masyarakat membuat sendiri berbagai kreasi mulai dari replika hewan, buta dan juga penampilan kuda,” ujar Suryono. Sementara itu, Bupati Cirebon, H Imron mengaku sangat mengapresiasi segenap pihak yang telah menyelenggarakan dan menyukseskan acara Memayu Buyut Trusmi. “Waktu kecil saya pernah beberapa kali ikut, dan menjadi kenal dengan budaya kita sendiri. Oleh karenanya ini harus dilestarikan,” kata Imron. BACA JUGA: UMK Kota Cirebon 2023 Diusulkan Naik Segini https://www.youtube.com/watch?v=HauD5zce4KY Sebagai bentuk dukungan akan pelestarian budaya memayu Buyut Trusmi tesrebut, Imron mengatakan, akan perjuangkan dengan DPRD untuk keberlangsungan tradisi tersebut. “Dukungan pemerintab terhadap kegiatan budaya ini penting, sebab banyak manfaatknya, terutama dengan budaya, ekonomi masyarakat bisa bangkit dan bergulir,” tegasnya. Warga setempat, Rokmat mengaku sangat puas dengan arak-arakan yang sangat meriah, namun tidak sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. BACA JUGA: Belajar dari Bencana Gempa Cianjur, Pemkab Cirebon Siapkan TRC Bencana "Arak-arakan tahun ini banyak sekali kreasi ogoh-ogoh yang ikut. Dari sejak tadi malam sudah terparkir di jalan-jalan," kata Rokmat. Menurut Rokmat, salah satu yang tengah diminati anak muda saat ini yakni pacuan kuda. Maka, tidak mengherankan jika arak-arakan kali ini dipenuhi warga yang menunggang kuda. “Pemda di Trusmi dan sekitarnya sangat gemar berkuda. Kalau acara seperti ini, mereka rela merogoh kocek Rp3 hingga Rp5 juta untuk menyewa kuda hingga ke Bandung atau Garut dan digunakan hanya untuk arak-arakan ini,” tandasnya. (Narsita) BACA JUGA: Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, Harganya Mulai dari Rp 526.000, Kamis 1 Desember 2022 https://www.youtube.com/watch?v=xPbgtuVm8dQ