Kerajaan Maroko juga sangat aktif memelihara berbagai situs peninggalan sejarah dan budayanya, dan menjadikan tempat-tempat tersebut untuk menarik kunjungan wisatawan asing. Tahun 2013, Maroko dikunjungi oleh lebih kurang 10 juta wisatawan asing.
Kerajaan Maroko menjadi produsen terbesar ketiga fosfat dunia setelah Amerika Serikat dan China.
Kerajaan Maroko juga memiliki lebih dari 70 persen cadangan global dan merupakan eksportir mineral yang digunakan di bidang pertanian dan industri.
HUBUNGAN BILATERAL DENGAN INDONESIA
Selama ini, hubungan bilateral Indonesia-Maroko di bidang politik terjalin baik dan stabil. Hal itu karena kedua negara ini memiliki banyak kesamaan sikap dan pandangan dalam menyikapi berbagai masalah regional maupun internasional.
Bahkan, pada 2 Mei 1960, Presiden Soekarno berkunjung ke Rabat dan tercatat sebagai kunjungan kepala negara pertama di dunia ke Maroko pasca kemerdekaan. Kunjungan tersebut mendapat sambutan hangat dari Raja Mohammed V dan rakyat Maroko.
Presiden Soekarno yang merupakan presiden pertama Indonesia itu dianggap sebagai pemimpin revolusi dunia yang membangkitkan semangat kemerdekaan bangsa-bangsa Asia-Afrika.
Kunjungan Presiden Soekarno ke Rabat ibukota Kerajaan Maroko ini merupakan catatan sejarah penting yang menunjukkan kedekatan antara kedua negara tersebut.***
BACA JUGA: Erupsi Gunung Semeru Picu Tsunami Okinawa Jepang, Ternyata Ini Penjelasan BNPB