Hal itu dikemukakan, anggota DPRD Kabupaten Cirebon, Diah Irwani Indriyati, kepada Suara Cirebon, Rabu (7/12/2022).
“Untuk mengantisipasi punahnya seni dan budaya lokal, karena semakin mudahnya budaya luar masuk, maka pelaku seni khususnya yang belum mapan, agar diberi ruang dan kesempatan untuk tampil di tempat-tempat yang disediakan pemerintah daerah dan diberikan honor yang standar,” kata Diah.
BACA JUGA: Ajak Media Study Komparasi ke Semarang, Diskominfo Kabupaten Cirebon Berharap Sinergi makin Kokoh
Menurutnya, Cirebon sangat kaya akan seni dan budaya. Bahkan, seni budaya Cirebon juga sangat beragam dan beberapa di antaranya memiliki sejarah.
Diah menyebut, merupakan keniscayaan bagi Pemkab Cirebon untuk mengakomodir sarana penunjang bagi pelaku seni budaya tersebut.
“Kami akan mensupport apalagi kami (DPRD) sebagai fungsi budgeting tentu akan mem-push anggaran angaran tersebut. Yang paling penting, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait benar-benar serius mau melakukan hal tersebut,” ungkapnya.
Menurut Diah, Pemkab setidaknya harus memiliki fasilitas gedung seni dan budaya yang tersebar di lokasi strategis yang menjadi tempat berkumpulnya masyarakat.
“Idealnya minimal ada dua gedung seni dan budaya di titik strategis di Kabupaten Cirebon ini. Kan boleh Pemkab bangun gedung untuk pentas seni yang penting tanahnya milik Pemda,” tegasnya.
BACA JUGA: Administrasi DOB hampir Memenuhi Syarat Pansus DPRD, FCTM Buka Jalan Lobi ke Provinsi dan Pusat
Diah mengakui, perlu dilakukan kajian teoritis dan analisa lapangan, sebelum gedung seni budaya dibangun.
“Sehingga nantinya tidak hanya asal bangun, apalagi bangunannya asal jadi dan ujung-ujungnya mangkrak,” ujarnya.
Diah menegaskan, keberadaan gedung seni budaya itu nantinya harus ditunjang oleh para pelaku seni itu sendiri.
“Mereka harus konsekuen dalam menjalankan keseniannya, meningkatkan kemampuan dan bakatnya, dan yang terpenting intensitas penampilan atau mentas di mana pun tempatnya,” katanya.
BACA JUGA: PPNI Tolak UU Keperawatan Masuk Omnibuslaw
Meski terkadang dalam pementasan sepi penonton, namun Diah berharap, pelaku seni tidak patah semangat terus berusaha.
“Dan satu hal yang tidak kalah pentingnya, adanya regenerasi bagi kalangan milenial, sehingga seni dan budaya dapat digetoktularkan. Dengan demikian kesenian yang menjadi nilai budaya kearifan lokal tidak punah digerus zaman,” pungkasnya. (Baim)
BACA JUGA: Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, Harganya Mulai dari Rp 530.000, Jumat 9 Desember 2022