“Dilihat di barcode sekian, kok dikasihnya sekian (tidak sesuai dengan yang ada di barcode, red). Akhirnya teman-teman PKH bergerak, ternyata ooh caranya begini,” kata Dwi.
Dari laporan yang masuk, menurut Dwi, jumlah KPM yang bansos PKH Plus-nya dipotong belum sampai 1.500 KPM. Nilai pemotongannya rerata berada di angka Rp300 ribu per KPM. Namun, Dwi enggan menyebutkan total jumlah KPM yang dirugikan tersebut.
“Data itu yang tahu PT Pos, kita tidak bisa membuka data penerima bantuan secara detail,” terangnya.
BACA JUGA: Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon Pertanyakan Program Bansos Tak Tepat Sasaran
Dwi menambahkan, bansos dari Kemensos tersebut nilai yang diterima setiap KPM tidak sama. Ada yang di bawah Rp1 juta dan ada yang lebih dari Rp1 juta.
“Memang yang dipotong itu yang lebih dari Rp1 juta, dari PT Pos-nya ini,” bebernya.
Selain ke pendamping PKH, sambung Dwi, sejumlah KPM juga mengadukan hal tersebut ke bidang PFM Dinsos Kabupaten Cirebon. Namun, pihaknya tidak bisa menindaklanjuti, karena aduan tersebut tidak dilakukan secara terlulis dan disertai bukti-bukti.
BACA JUGA: Polisi Masih Selidiki Kasus Pemotongan Bansos