Ia menjelaskan, sekolah yang akan dimerger tahun ini ada sekitar 51 sekolah dari total sekitar 200 lebih sekolah yang direncanakan akan dimerger.
“Untuk tahap awal yang siap itu ada 51 sekolah. Salah satu dasar adanya merger adalah untuk efisiensi dan efektifitas karena sekolah berada di satu hamparan,” kata Ronianto, beberapa waktu lalu.
Ia juga memastikan, rotasi ini tidak akan ada demosi atau penurunan jabatan. Karena, di tahun yang sama ada banyak pejabat kepala sekolah yang pensiun.
BACA JUGA: Setahun, Tiga ASN Kota Cirebon Terjerat Tipikor, Pemkot Beri Pendampingan Hukum
Sehingga untuk kepala sekolah yang dimerger, akan mengisi jabatan kepala sekolah yang ditinggalkan pejabatnya karena pensiun. Dimana tahun ini ada sekitar 100 kepala sekolah yang pensiun.
“Kita tidak ada promosi, sehingga kita pastikan tidak akan ada demosi,” terangnya.
Menurut Roni, untuk merger SD rencananya akan digelar di awal tahun atau di awal Semester. Sementara untuk mutasi atau rotasi akan dilaksanakan di akhir bulan ini.
“Prosesnya rotasi dulu, baru kemudian ke proses merger yang dilaksanakan di awal tahun,” terangnya.
BACA JUGA: PT Pos Cirebon Kembalikan Hak KPM yang Dipotong, Kepala Kantor Pos Mundu Dicopot