Klenteng bagi masyarakat Tionghoa tidak hanya berarti sebagai tempat ibadah saja.
Selain Gong-guan (Kongkuan), klenteng mempunyai peran yang sangat besar dalam kehidupan komunitas Tionghoa dimasa lampau.
Bagi masyarakat Tionghoa, di jaman dulu Klenteng bukan hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga peranan sangat besar dalam kehidupan juga sebagai tempat untuk sosialisasi
Pada mulanya, klenteng adalah tempat penghormatan pada leluhur 祠 “Ci” (rumah abu) atau dewa.
BACA JUGA: HOAKS! Mantan Wapres Try Sutrisno Meninggal Dunia, Tak Sesuai Fakta, Justru Kondisinya Membaik
Masing-masing marga membuat “Ci” untuk menghormati para leluhur mereka sebagai rumah abuh.
Para dewa-dewi yang dihormati tentunya berasal dari suatu marga tertentu yang pada awalnya dihormati oleh marga mereka.
Seiring perkembangan zaman, penghormatan kepada dewa-dewi yang kemudian dibuatkan ruangan khusus yang dikenal sebagai klenteng yang dapat dihormati oleh berbagai macam marga, suku.
Di dalam kelenteng bisa ditemukan (bagian samping atau belakang) dikhususkan untuk abuh leluhur yang masih tetap dihormati oleh para sanak keluarga masing-masing.
BACA JUGA: MENGERIKAN! Wanita Open BO Tewas Telanjang di Kamar Mandi, Kaki dan Tangan Terikat