Ada aneka masakan dan kue yang disajikan di malam Imlek seperti mie, dodol kue keranjang, rebung, ayam atau bebek peking dan ikan.
Di Tiongkok China di malam Imlek biasanya yang di sajikan adalah ikan gurame, bahasa mandarinnya 鲤鱼 Lǐyú.
Berbeda dengan masyarakat China atau etnis Tionghoa di Jawa, terutama wilayah pantura yang seolah telah mewajibkan sajian malam Imlek berupa olahan ikan Bandeng.
Baik ikan bandeng atau ikan gurame, termasuk jenis ikan lainnya sama saja. Memiliki harapan untuk dapat memiliki kehidupan yang berlimpah di tahun yang baru.
BACA JUGA: Tiap Imlek Masyarakat Tionghoa Kenang Jasa Gus Dur, Keppres yang Sangat Bersejarah
Ikan dalam bahasa mandarin 鱼 Yú, hampir mirip dengan pelafalan Yu, mengandung arti harapan hidup berlimpah atau surplus.
Tradisi sajian olahan ikan bandeng di malam Imlek umumnya berasal dari pesisir pantai utara (pantura) Jawa.
Ini dimulai sejak abad 16 atau 5 abad lalu. Etnis Tionghoa yang banyak bermukim di wilayah di Juwana, Pati, Rembang dan Semarang Jawa Tengah, memilih ikan bandeng sebagai sajian untuk makan malam di malam Tahun Baru Imlek.
Sesuai dengan potensi keberadaan ikan, etnis Tionghoa di pantura Jawa, di daerah Juwana, Semarang dan sekitarnya, memilih ikan bandeng yang lebih cocok untuk sajian makan bersama keluarga di malam Tahun baru Imlek.
BACA JUGA: Perayaan Imlek dari Masa ke Masa, Era Soeharto Dilarang Terbuka, Kembali Dibuka di Era Gus Dur