Hal senada diungkapkan Runtini, warga Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon. Ia mengaku cukup terbebani akibat harga beras yang terus naik.
Ia dituntut harus berhemat agar pemasukannya bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarga.
“Harga bensin naik, BPJS naik, sekarang beras naik hampir tiap minggu, sedangkan uang saya segitu-gitunya. Pusing!” keluhnya.
BACA JUGA: Kejutan, Tarif BPJS Kesehatan Resmi Naik, Segini Iuran yang Harus Dibayar, Ini Daftarnya
Wakil Pimpinan Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon, Rizki Abdullah mengatakan, menghadapi naiknya harga beras tersebut, saat ini pihaknya sudah menyediakan beras kualitas medium dengan harga Rp8300 per kilogram.
Tujuannya, kata dia, untuk menyukseskan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) agar harga beras tidak terlalu berpengaruh terhadap inflasi daerah.
“Kita ingin menjaga agar beras tidak masuk inflasi daerah. Kita lakukan distribusi ke beberapa retail di dua pasar, yakni di Pasar Jagasatru sebanyak 1,5 ton dan di Pasar Kanoman 1 ton,” ujar Rizki.
BACA JUGA: Banjir di Cirebon Rendam Ratusan Hektar Sawah, Biaya Produksi Semakin Membengkak, Petani Menjerit