Kasus perampokan rumah dinas Walikota Blitar ini pun belakangan terungkap, dalangnya itu tidak lain mantan Walikota Blitar, bernama M Samanhudi Anwar.
Polda Jatim mengungkap dugaan kuat keterlibatan Samanhudi yang merupakan mantan Walikota Blitar itu sebelum Walikota yang masih aktif sekarang ini, Santoso.
“Tersangka yang memberitahu detil kondisi rumah dinas Walikota Blitar, termasuk memberitahu dimana lemari tempat penyimpanan uang,” tutur Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Totok Suharyanto.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Toni Harmanto membenarkan keterlibatan eks walikota dalam aksi perampokan rumah dinas Walikota Blitar yang membuat heboh masyarakat.
“Hasil pendalaman, ada dugaan kuat keterlibatan mantan walikota Blitar sebelumnya,” tutur Toni Harmanto, Jumat, 27 Januari 2023.
Samanhudi menjabat sebagai Walikota Blitar selama dua periode. Dari mulai 2010 – 2015, kemudian kembali terpilih untuk periode 2015 – 2020.
Samanhudi lengser, lalu digantikan Santoso. Santoso baru menjabat tiga tahun berjalan sebagai Walikota Blitar menggantian Samanhudi.
Dijelaskan, Samanhudi bertemu dengan sejumlah tersangka perampokan rumah dinas Walikota Blitar di sebuah Lapas di Jawa Tengah.
“Disitu, yang bersangkutan menjelaskan detil rumah dinas Walikota Blitar, termasuk tempat penyimpangan uang,” tutur Kapolda Toni Harmanto.
Samanhudi ditangkap di rumahnya di Blitar, lalu Jumat sore ini, 27 Januari 2023, dibawa ke Polda Jatim.
Samanhudi dijerat Pasal 5 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan (Curas) atau perampokan. Ancaman hukumannya 12 tahun penjara.
Samanhudi sempat digelandang ke Polda Jatim, Jumat sore tadi. Saat ditanya wartawan ia sempat membantah. Ia mengaku tidak tahu dan membantah ada motif balas dendam.
“Opo, saya ga tahu ga tahu. Sopo sing balas dendam,” ujar Samanhudi.
Seperti diberitakan sebelumnya, kawanan perampok yang menyatroni rumah dinas Walikota Blitar, Santoso (61 tahun), diduga kelompok profesional.
Para perampok ini sudah mempelajari secara detil kondisi rumah dinas Walikota Blitar, dan melakukan aksinya sangat cepat dan rapih.
BACA JUGA: Rumah Dinas Walikota Blitar Dirampok, Diikat dan Ditendang, Istri dan 3 Satpol PP Ikut Disekap
Diduga, kawanan itu terdiri dari 4 sampai 5 orang. Terhitung profesional karena sebelum masuk ke rumah dinas Walikota Blitar, lebih daulu melumpuhkan tiga anggota Satpol PP.
Hingga Rabu, 14 Desember 2022, Polres Blitar Kota dan Polda Jatim membentuk tim gabungan untuk memburu kawanan perampok profesional itu.
“Ini seperti kelompok profesional. Mereka merampok sangat cepat. Sepertinya sudah merencanakan secara matang,” tutur Kapolres Blitar Kota, AKBP Argo Wiyono.
Cara kerjakawanan perampok itu sangat efektif. Diduga masuk menggunakan mobil dinas sebagai penyamaran, lalu melumpuhkan 3 aggota satpol PP dan menyekapnya di sebuah ruangan.
BACA JUGA: Perampokan Nasabah Bank, dari Surabaya Beraksi di Cirebon, Ditembak Polisi
Setelah itu, menjebol pintu samping rumah dinas tempat Walikota Blitar Santoso dan istrinya, Feti Wulandari berada.
Perampok itu memaksa Santoso menunjukan uang dan barang perhiasan. Mereka lalu kabur dengan uang di dalam tas sebesar Rp400 juta dan barang perhiasan milik istri Walikota Santoso.
Dalam aksi itu, seperti dituturkan Walikota Blitar Santoso, kawanan perampok menggedor pintu kamar sebelum menyekap ia dan istrinya.
Begitu pntu dibuka, kawanan perampok itu langsung mendorong Walikota Blitar, menarik kedua tangannya ke belakang dan langsung mengikat dengan tali plastik.
BACA JUGA: Adik Tiri Incar Hadiah Lomba Kicau Burung, Jadi Pelaku Pencurian di Cirebon, Dua Korban Ditikam
Istri Walikota Blitar Santoso yang bernama Feti Wulandari sedang berdzikir sambil menunggu sholat Subuh setelah sholat Tahajud.
Istrinya juga ikut disekap. Sama dengan Walikota Santoso, strinya juga diikat kedua tangannya, serta ditutup matanya.
Kawanan perampok itu lalu memaksa Walikota Santoso menunjukan uang. Walikota Santoso dalam keadaan tangan terikat dan mata terutup sempat dipukul dan ditendang.
Bahkan, istrinya, Feti Wulandari, sempat diancam akan ditelanjangi kalau tidak mau menunjukan brangkas tempat uang.
BACA JUGA: Kejutan, Tarif BPJS Kesehatan Resmi Naik, Segini Iuran yang Harus Dibayar, Ini Daftarnya
“Istri saya diancam mau ditelanjangi. Mereka minta brangkas. Saya jawab tidak punya,” tutur Walikota Blitar Santoso mengungkapkan peristiwa mengerikan yang dialaminya.
Kawanan perampok baru pergi setelah ditunjukan kalau uang ada di dalam tas. Perampok itu pergi, dengan uang serta barang perhiasan.
“Kalung yang dipakai Ibu juga ditarik dan dibawa,” tutur Walikota Santoso.
Sebelum kabur, rupanya kawanan perampok yang bersenjata tajam dan membawa senjata api (senpi) itu sempat membawa DVR (Digital Video Recorder) CCTV untuk menghilangkan jejak.
BACA JUGA: BIJB Kertajati Dijual ke Asing, Anggota DPRD Jabar Prihatin
Rumah dinas Walikota Blitar yang terletak di Jln S Supriadi, Bondogerit, Kota Blitar, dimasuki kawanan perampok sekitar pukul 03.00 WIB.
Kawanan perampok hanya beraksi sekitar 30 menit dan bertindak sangat efektif. Melumpuhkan 3 anggota Satpol PP, menyekap Walikota Santoso dan istrinya, lalu kabur dengan membawa DVR dan merusak jaringan CCTV.
Keluar rumah dinas dengan uang Rp400 juta dan barang-barang perhiasan pukul 04.30 WIB. Mereka kabur diduga ke arah Malang, setelah menghindari kantor Polres Blitar Kota yang hanya berjarak 300 meter dari rumah dinas Walikota Blitar.***