Meta mengumumkan dalam beberapa pekan ke depan, akun pribadi IG dan FB Donald Trump akan diaktifkan kembali dan bisa digunakan.
Alasan Meta mengaktifkan akun IG dan FB Donald Trump, karena tingkat tingkat resiko keselamatan publik sebagai dampak dari unggahan atau status Donald Trump sudah rendah.
Donald Trump kini sudah tidak lagi sebagai Presiden Amerika Serikat. Sehingga apapun unggahan atau statusnya di IG dan FB, tidak memiliki resiko terhadap ancaman keselamatan publik.
Meta sendiri belum mengumumkan secara detil tanggal dan hari apa akun IG dan FB Donald Trump akan dipulihkan kembali.
“Kami melihat resiko keselamatan publik telah menurun,” tutur Nick Clegg, Presiden Urusan Global Meta.
Seperti diketahui, Meta menonaktifkan akun IG dan FB Donald Trump pada tahun 2021 usai ia dikalahkan dalam pemilihan presiden (pilpres) melawan Joe Biden.
Donald Trump sangat aktif menuliskan ungkapan-ungkapan yang provokatif terhadap massa pendukungnya sehingga memunculkan insiden serangan ke Capitol Hill pada 6 Januari 2021 di tengah kalahnya penghitungan perolehan suara Donald Trump di Pilpres Amerika.
Tak hanya IG dan FB, Twitter juga sempat menonaktifkan akun Donald Trump yang dinilai sangat provokatif da mengancam perpecahan lebih tajam masyarakat Amerika.
Sikap Meta ini menimbulkan kontroversi. Sebab pemulihan akun IG dan FB itu terjadi justru ditengah upaya Donald Trump untuk kembali mencalonkan diri sebagai Presiden Amerima.
Donald Trump sebelumnya pernah mengungkapkan rencana dirinya untuk maju lagi menantang Joe Biden dalam Pilpres Amerika pada tahun 2024 mendatang.
Donald Trump merupakan pengusaha yang menjadi Presiden Amerika Serikat pada tahun 2017 hingga 2021.
Namun kalah oleh Joe Biden pada saat Donald Trump berusaha menduduki kursi Gedung Putih untuk periode keduanya.
BACA JUGA: BIJB Kertajati Dijual ke Asing, Anggota DPRD Jabar Prihatin
Kekelahan itu memunculkan reaksi keras dari Donald Trump. Di tengah kekalahan perolehan suara dari Joe Biden, Donald Trump aktif memprovokasi massa pendukungnya untuk bersikap agresif terhadap hasil pilpres melalui IG, FB dan Twitter.
Ketiga latform jejaring sosial itu kemudian terpaksa menonaktifkan akun pribadi Donald Trump hingga saat ini.***