Selain itu, pola tidur yang buruk hingga merokok juga menjadi faktor utama penyakit jantung. Diakui Komar, penyakit yang ditimbulkan dari merokok memang tidak langsung. Lambat laun, hingga lebih dari 10 tahun nanti, perokok baru akan merasakan datangnya penyakit.
“Penyakit jantung menjadi salah satu penyumbang angka kematian tertinggi di Indonesia. Bahkan di Provinsi Jawa Barat sendiri tercatat 1,6 persen warganya terkena penyakit jantung,” terangnya.
Dari angka tersebut, lanjut Komar, aparatur negara seperti ASN, TNI dan Polri menduduki peringkat tertinggi kasus jantung di Indonesia.
BACA JUGA: Miliki Riwayat Sakit Jantung, Sopir Truk Tronton Meninggal di Pinggir Jalan
“Secara riset kesehatan, aparatur negara merupakan paling rentan terhadap risiko penyakit jantung,” tuturnya.
Menurut Komar, banyak faktor yang menyebabkan aparatur negara memiliki risiko penyakit jantung.
“Mungkin faktor stres, gaya hidup dan kurangnya berolahraga, tapi memang ini perlu diteliti lagi,” tegasnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat agat selalu menjaga pola hidup sehat dengan selalu melakukan olahraga secara rutin dan mengonsumsi makanan bergizi.
BACA JUGA: Diduga Serangan Jantung, As’ari Ditemukan Tergeletak di Saluran