Dalam video itu, dengan rambut tergerai dan roman muka yang diliputi ketakutan, sambil menangis, siwi SD di Gunungsindur itu menceritakan pengalamannya saat akan jadi korban pelaku penculikan anak.
Dalam ceritanya, masih dengan raut muka ketakutan dan menangis, si siswi SD di Gunungsindur menceritakan dia dengan seorang temannya akan jadi korban penculikan anak oleh seorang pelaku dengan menggunakan sepeda motor.
BACA JUGA: Heboh Penculikan Anak Terekam CCTV, Diculik Saat Sekolah Play Group, Polda Metro Jelaskan Begini
Si siswi SD itu mengungkapkan pengalaman mau jadi korban penculikan anak di tengah kerumunan warga, terutama ibu-ibu yang kemungkinan orang tua dan tetangganya.
“Saya sama dia, digendong. Dia di depan saya di belakang. Terus saya melambai-lambai gini tangannya. Terus mba mba nya menabrak dari belakang. Terus saya ditolongin ditarik,” tutur siswi SD tersebut menceritakan pengalaman buruknya saat hendak jadi korban penculikan anak.
Dalam ceritanya, siswi SD itu ditolong oleh seorang perempuan yang menabrakan motor ke seeda motor pelaku penculikan anak.
Perempuan itu lalu membawa dan mengatar pulang dua siswi SD di Gunungsindur itu. Setelah mengantar pulang, si perempuan penolong itu pergi dengan alasan mau ke rumah sakit.
Video berdurasi 1 menit 11 detik itu sempat viral di media sosial (medsos), terutama setelah dikirim secara berantai melalu WA.
Dalam video itu, saaat siswi SD itu menceritakan pengalamannya, tertulis narasi “waspada penculikan anak daerah Gunungsindur,”.
Benarkah pengakuan siswi SD itu sebagai korban penculikan anak ?
Setelah Video pengakuan siswi SD itu beredar luas dan viral, Polda Jabar, melalui Polsek Gunungsindur langsung mencari rumah siswi SD yang wajahnya terpampang jelas di video tadi.
BACA JUGA: Penculikan Anak di SDN 1 Weru Kidul Cirebon Hoaks, Kejadian Aslinya Ternyata Begini
Tak butuh waktu lama, Polsek Gunungsindur sampailah ke rumah siswi SD itu. Anggota Polsek Gunungsindur lalu menemui si siswi SD dan kedua orang tuanya.
Lalu apa hasilnya setelah bertemu siswi SD dan orang tuanya. Sangat mengejutkan. Inilah penjelasan resmi dari Kapolsek Gunungsindur Kompol Birman Simanullang.
Kapolsek Birman membenarkan telah beredar video pengakuan dua siswi SD di Gunungsindur yang mengaku telah menjadi korban penculikan.
Hanya saja setelah didesak soal pengakuan si siswi SD itu, akhirnya terungkap, bahwa sis siswi SD itu hanya mengarang cerita.
Karangan cerita itu karena kedua siswi SD itu takut dimarahi sama orang tuanya karena pulang sekolah terlambat.
BACA JUGA: Heboh Penculikan Anak, Orang Tua di Cirebon Rela Antar-Jemput Anak ke Sekolah
Karena takut, lalu kedua siswi itu mengarang cerita. Kedua siswi SD itu juga berakting dengan bagus, bahkan sampai menangis dan seolah dirinya trauma dan ketakutan setelah sempat hendak jadi korban penculikan anak.
“Si anak ini awalnya pulang sekolah lebih pagi. Hanya saja keduanya main sampai lupa waktu dan hari sudah sore,” tutur Kapolsek Birman.
Karena sudah sore, kedua siswi SD itu ketakutan kalau pulang ke rumah karena dikira akan dimarahi sama kedua orang tuanya.
“Supaya tidak dimarahi orang tuanya, lalu kedua siswi SD itu mengarang cerita bahwa mereka pulang terlambat karena mau jadi korban penculikan anak,” tutur Kapolsek Birman.
BACA JUGA: Berkeliaran Cari Mangsa, Heboh Penculikan Anak, Ini Imbauan Kapolda Jabar
Dijelaskan juga, bahwa seluruh pengakuan siswi SD itu hanya rekayasa cerita untuk mengelabui agar terhindar dari kemarahan karena pulang sekolah terlambat.
“Tidak ada itu pelaku penculikan, lalu ada perempuan yang menolong dengan menabrakan sepeda motor penculik dan lain-lainnya,” tutur Kapolsek Birman.
Untuk menguatkan, bahkan kedua orang tua siswi yang wajahnya dalam video sempat viral, mengucapkan permintaan maaf atas ulah anaknya yang masih kecil.
Kedua orang tua itu juga mengungkapkan bahwa anaknya tidak pernah menjadi korban aksi penculikan anak.***
BACA JUGA: Bareskrim Polri Tegaskan Penculikan Anak Hoaks, Tapi Pesan Berantai Terus Beredar