Kondisi stand yang mulai memprihatinkan, ditandai oleh banyaknya bagian atap yang bocor menjadi alasan lain hengkangnya pedagang dari ruang publik yang diresmikan pada akhir Desember 2019 lalu.
Menurut pedagang, penurunan penjualan sudar dirasakan pedagang sejak diberlakukanya Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) setelah munculnya pendemi Covid-19.
BACA JUGA: Kondisi Taman Raharja Majalengka Memprihatinkan
Selama masa pandemi pendapatan pedagang di Taman Raharja menurun drastis, jumlah pengunjung juga mengalami penyusutan,kecuali di akhir pekan.
“Pasca pandemi pedagang masih bertahan dan berharap penjualan bisa kembali normal,seperti saat awal dibuka,” kata Eman, salah satu pedagang di stand Taman Raharja, Kamis, 2 Februari 2023.
Eman sendiri mengaku berencana untuk meninggalkan stand, karena hasil penjulan yang tidak menutupi biaya operasional. Namun dirinya masih menunggu habisnya masa sewa stand yang berakhir Agustus nanti.
”Untuk menutupi biaya operasional dan kebutuhan keluarga, selain tetap berjualan di sini, saya juga memakai gerobak di luar area,” ujar pria penjual kupat tahu tersebut.
Pedagang lainnya Ati menyebutkan, untuk biaya stand sebenarnya tergolong murah. Sewa setiap stand di area Taman Raharja sebesar Rp 1,3 juta/tahun.
Namun, di luar itu ada biaya harian yang juga harus dibayar oleh pedagang, yakni biaya listrik. Setiap hari minimal pedagang harus mengeluarkan biaya Rp5 ribu.
BACA JUGA: Harga Beras di Majalengka Terus Naik
”Kalau listrik tergantung stand, kalau tidak ada kulkas,dispenser setiap hari Rp5 ribu. Tapi kalau penjual memakai barang elektronik bayarnya beda lagi, ada yang Rp7.500,- ada yang Rp10 ribu per hari,” jelasnya.
Dari pantauan, secara keseluruhan stand di area Taman Raharja ada 63 unit. Namun, sejak beberapa bulan, emilik stand tidak beraktivitas lagi.
Sebagian kembali berjualan keliling atau mangkal di tempat yang dinilai lebih ramai pembeli. Sehingga hanya tersisa belasan pedagang saja yang melakukan aktivitas penjualan di area Taman Raharja.***
BACA JUGA: Kekerasan Perempuan dan Anak di Majalengka Meningkat