Kekinian, korban akibat gempa Turki dan Suriah telah tembus melebihi 10.000 jiwa. Konfirmasi terakhir mencapai 10.200 jiwa dan diperkirakan bakal terus bertambah.
Hal ini karena masih banyak bangunan yang roboh yang belum tertangani setelah diguncang gempa dahsyat di kota-kota di perbatasan Turki dan Suriah. Cuaca ekstrim dan banyaknya gedung roboh menjadikan Tim SAR kesulitan.
Tercatat lebih dari 1.500 gedung bertingkat roboh akibat guncangan gempa dahsyat yang terjadi beberapa kali dalam sehari itu. Saat roboh, terutama yang berupa apartemen, berisi para penghuni.
Cuaca ekstrim dengan suhu di bawah nol derajat celcius menjadikan masyarakat, terutama di wilayah selatan Turki lebih memilih tinggal di rumah.
Gempa mengguncang saat warga Turki memilih berdiam di rumah. Sehingga saat apartemennya roboh, otomatis mereka terkubur bersama reruntuhan gedung yang roboh.
Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB, Dr. Irwan Meilano, S.T., M.Sc mengungkapkan kalau gempa yang mengguncang Turki dan Suriah merupakan gempa yang paling menakutkan.
Dikutip dari website Intitut Teknologi Bandung (ITB), Jumat, 10 Februari 2023, menyebutkan bagaimana kengerian yang ditimbulkan dari gempa di Turki dan Suriah.
Diungkapkan, gempa Turki dan Suriah merupakan gempa paling mematikan. Para ahli bahkan menyebut jika karakter gempa tektonik di Turki dan Suriah paling menakutkan.
Se[erti diketahui, gempa dengan magnitudo 7,8 mengguncang Turki pada Senin 6 Februari 2023, sekitar pukul 04.14 waktu setempat.
Pusat gempa berada di daerah Turki Selatan dengan kedalaman 11 km. Ternyata sempat memicu tsunami kecil dengan ketinggian tsunami setinggi 30 cm di Erdemli. Sumber gempa tersebut merupakan pembangkit tenaga (generator) gempa dahsyat di daratan Turki.
Irwan Meilano menjelaskan empat alasan gempa Turki bersifat merusak :
1.Gempa Turki memiliki magnitudo sebesar 7,8 yang termasuk skala gempa bumi besar.
2. Pusat gempa Turki berada dekat dengan permukaan tanah yaitu sejauh 18 kilometer.
3. Terjadinya gempa susulan berulang setelah 11 menit dengan kekuatan 6,7 dan beberapa jam kemudian terjadi gempa susulan berkekuatan 7,5
4. Gempa Turki terjadi di lingkungan yang memiliki struktur bangunan yang tidak bagus.
“Gempa Turki yang sekarang merupakan gempa terbesar di Turki setelah gempa dahsyat sebelumnya pada Desember 1939 yang berkekuatan M 7,8 di timur laut Turki, dekat jalur Sesar Anatolia Utara,” ucap pakar gempa dari ITB itu.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Dr. Daryono, S.Si, M.Si menjelaskan, gempa Turki bersumber dari zona Sesar Anatolia Timur.
Anatolia Timur merupakan sesar aktif diiringi dinamika tektonik Lempeng Arab dan Anatolia.
Gempa Turki merupakan gempa dengan mekanisme geser (strike-slip).
“Gempa Turki termasuk fenomena gempa yang paling ditakuti terjadi oleh para ahli Gempa,” ujar Daryono.***
BACA JUGA: Info Gempa Terkini, Turki dan Suriah Diguncang, Ribuan Orang Diperkirakan Tewas