Warga di sekitar lokasi kejadian melihat api berasal dari bagian belakang rumah. Kencangnya tiupan angin menyebabkan api dengan cepat membesar dan menghanguskan bagian dalam rumah beserta isinya.
Petugas pemadam kebakaran dibantu warga berjibaku melakukan pemadaman. Namun, banyaknya material yang mudah terbakar menyebabkan api baru cepat menyebar.
“Di dalam rumah banyak material yang mudah terbakar ditambah angin cukup kencang, sehingga api cepat membesar dan membakar isinya,” kata salah seorang petugas Pemadam Kebakaran Kota Cirebon, Nurzaman.
Kondisi rumah yang tidak dihuni dan banyaknya matrial yang terbakar menyebabkan api baru dapat dikendalikan dua jam setelah kejadian.
“Kami mengerahkan tiga unit mobil pemadam dan dibantu warga. Alhamdulillah dalam waktu sekitar dua jam api dapat dipadamkan,” imbuhnya.
Setelah api berhasil dipadamkan, petugas pun melakukan proses pendinginan agar tidak ada lagi material yang terbakar.
BACA JUGA: Penangkapan Terduga Teroris di Cirebon, Rumah Kontrakannya Sudah Kosong
“Guna mencegah munculnya api kami melakukan pendinginan,” ujarnya.
Menurut Nurzaman, penyebab kebakaran belum diketahui pasti, namun diduga akibat puntung rokok yang dibuang sembarangan.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, kerugian materil diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
“Kerugian untuk sementara diperkirakan kerugian mencapai ratusan juta rupiah,” pungkasnya.
Untuk diketahui, rumah yang terbakar tersebut, memiliki peran yang cukup besar dalam mencetak kader-kader bangsa.
Pasalnya, rumah itu pernah menjadi Sekretariat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Cirebon selama beberapa belas tahun, sebelum memiliki sekretariat yang sekarang.
Beberapa kader HMI yang pernah mengisi kegiatan di sekretaiat tersebut, di antaranya, alm. Ferry Musyidan Baldan, alm. Agus Al-Wafier dan alm. Arifin Mansyur.***
BACA JUGA: PKB dan Gerindra Mesra di Pusat, Baru PDKT di Kabupaten Cirebon, Koalisi Bisa Lanjut hingga Pilkada