Dahulu, rumah tersebut merupakan rumah tinggal keluarga Dr Waworuntu. Pada waktu dijadikan rumah singgah Bung Karno, pemerintah Belanda takut presiden pertama RI itu dimanfaatkan oleh Jepang yang akan mendarat di Indonesia.
Maka dari itulah, Soekarno dibuang dari Bengkulu ke luar negeri. Namun, saat akan berangkat, kapal yang akan memberangkatkan Bung Karno rusak.
Pada akhirnya pemerintah Belanda meminta Presiden Soekarno menuju ke Padang dengan mengendarai gerobak sapi, dan tinggal di rumah singgah yang kini telah dirobohkan. “Ini sangat disesalkan. Bagaimana bangunan yang menyimpan fakta sejarah rintisan perjuangan kemerdekaan Indonesia dirobohkan begitu saja,” tutur Abdy Yuhana.***