Dengan ditampilkannya sejumlah kesenian tersebut, pihaknya ingin menunjukkan Muhammadiyah tidak antikesenian.
“Tapi kesenian diselaraskan agar tidak bertentangan dengan kaidah atau norma-norma keislaman. Salah satu alasan Kabupaten Cirebon dipilih sebagai tuan rumah, adalah karena kekayaan adat istiadat dan seni tradisionalnya,” kata Suhada.
Selain itu, Kabupaten Cirebon dipilih sebagai lokasi Muswil karena memenuhi segala persyaratan. Seluruh warga Muhammadiyah di Cirebon menyambut dengan antusias dan siap menjadi tuan rumah.
BACA JUGA: Muswil ke 21, Ahmad Dahlan Terpilih Sebagai Ketua PW Muhammadiyah Jabar 2022-2027
“Para dosen dan civitas akademika UMC (Universitas Muhammadiyah Cirebon) serta pengurus Muhammadiyah lainnya telah siap menjadi tuan rumah,” ujarnya.
Sejumlah kesenian tradisional turut meramaikan Muswil ke-21 Muhammadiyah Jawa Barat di antaranya rampak gendang, wayang golek, sisingaan, wayang kulit hingga seni sintren.
Untuk diketahui, salah satu agenda penting dalam Muswil adalah pemilihan Ketua dan pengurus baru untuk Pengurus Wilayah Muahmmadiyah (PWM) Jabar periode 2022-2027.