Namun hingga Selasa siang pukul 13.00 WIB sejak peristiwa itu terjadi pada Senin malam sekira pukul 20.00 WIB, Si Jago merah masih “mengamuk” di pabrik tersebut.
Artinya, kebakaran di pabrik kasur Arjawinangun itu sudah berlangsung selama 17 jam hingga melumat semua bangunan pabrik beserta isinya.
BACA JUGA: Pemkab Cirebon Bakal Inventarisir Karyawan Pabrik Kasur PT Aiyi yang Terbakar
Peristiwa kebakaran pabrik kasur tersebut bahkan menjadi tontonan warga dari mulai anak-anak, orang tua, hingga para pelajar.
Mereka memadati bahu jalan di sepanjang jalan tidak jauh dari lokasi kejadian untuk menyaksikan kobaran api yang masih membumbung tinggi membakar bagian bangunan yang tersisa.
Petugas dari TNI dan Polri pun kemudian menertibkan masyarakat dengan mengatur jarak dari lokasi kejadian agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Kapolsek Arjawinangun, Kompol Sayidi, mengatakan, masyarakat yang menonton kebakaran jaraknya dibatasi. Mereka tidak boleh terlalu dekat dengan kobaran api.
BACA JUGA: Begini Penyebab dan Kronologi Kebakaran Pabrik Kasur di Arjawinangun Cirebon
Bahkan, kata dia, setiap pengendara yang berhenti untuk melihat kebakaran diperintahkan melanjutkan perjalanan agar lalu lintas tidak tersendat.
“Arus lalulintas alhamdulillah lancar dari semalam. Kita dibantu dari gabungan Polsek dan Polresta Cirebon mengamankan lokasi kejadian dari malam sampai siang ini,” kata Kompol Sayidi.
Di tempat yang sama, Kuwu Desa Kebonturi, Subur mengatakan, sesaat setelah menerima laporan dari masyarakat dirinya langsung menghubungi pihak kepolisian sekitar pukul 20.10 WIB.
Ia mengatakan, warga yang bergerak untuk membantu pemadaman akhirnya hanya bisa menonton karena kondisi kobaran api sudah sangat besar membakar pabrik dengan luas 2 hektar itu.
BACA JUGA: Belum Ada Laporan Korban Jiwa Akibat Kebakaran Pabrik Kasur di Arjawinangun Cirebon
Saat kebakaran itu, pihaknya telah mengevakuasi para pekerja ke sebuah tempat istirahat.
“Karena ya berbahaya kalau mendekat. Di dalam pabrik ada lem, tiner, busa dan bahan yang mudah terbakar lainnya,” ujar Kuwu.
Menurut Subur, total ada 240 orang karyawan yang bekerja di pabrik kasur tersebut. Dalam kondisi panik mereka juga pusing memikirkan pekerjaannya yang hilang.
“Untuk penyebabnya belum jelas, kita belum tanya sejauh itu. Tapi untuk sementara diduga korsleting listrik aja,” kata kuwu.
BACA JUGA: Pemkab Cirebon Bakal Inventarisir Karyawan Pabrik Kasur PT Aiyi yang Terbakar
Beruntung, lokasi pabrik busa tersebut jauh dari permukiman penduduk. Perumahan terdekat dengan kebakaran adalah Trusmiland yang berada di belakang pabrik.
Kasubag Program Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Cirebon, Karen mengatakan, jarak perumahan dengan pabrik busa tersebut sekitar 3 meter. Untungnya, api tidak sampai menjalar ke perumahan dan tidak ada korban jiwa.
“Warga yang rumahnya di dekat lokasi kejadian juga sudah kita ungsikan,” kata Karen.
BACA JUGA: Pabrik Kasur di Arjawinangun Cirebon Terbakar Hebat, Listrik Sempat Padam, Jalan Pantura Macet
Ia menyebut, salah kendala dalam pemadaman pabrik tersebut adalah karena banyaknya bahan kimia yang mudah terbakar.
Kondisi tersebut menyebabkan api bertahan lama dan tidak cepat padam. Karena itu, pihaknya mengerahkan semua armada Damkar Kabupaten Cirebon hingga meminta bantuan dari Damkar Kota Cirebon dan Majalengka.
“Kita kerahkan 25 unit armada dengan bantuan dari Kota Cirebon dan Majalengka juga. Memang masih menyala sampai siang karena banyak bahan kimia,” ungkapnya.***
BACA JUGA: Pemkab Cirebon Bakal Inventarisir Karyawan Pabrik Kasur PT Aiyi yang Terbakar