Hingga Kamis, 2 Maret 2023, tercatat sudah ada 8 korban jiwa akibat wabah difteri. terjadi di satu kecamatan, yakni Kecamatan Pangatikan, khususnya di Desa Sukahurip.
Akibat wabah difteri, Kementrian Kesehatan (Kemenkes) telah menyatakan Garut berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB), mulai ada penanganan darurat pencegahan.
Difteri adalah penyakit yang diakibatkan infeksi bakteri. Penyakit ini cepat menular sehingga bisa menjadi wabah seperti yang tengah terjadi di Pangtikan, Garut.
Nah bagaimana cara paling efektif untuk mencegah difteri dan wabah penyakit berbahaya yang bisa menyebakan kematian ini.
Dikutip dari halodoc.com, satu-satunya pencegahan difteri yang paling efektif adalah mendapatkan vaksinasi difteri.
Di Indonesia, vaksin difteri adalah salah satu vaksinasi yang wajib diberikan untuk balita.
aksinasi difteri umumnya dikombinasikan dengan vaksin tetanus dan batuk rejan (pertusis). Nah, vaksin ini lebih dikenal sebagai imunisasi DPT (Difteri, Tetanus, Pertusis).
Imunisasi DPT diberikan sebanyak lima kali saat anak berusia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, 18 bulan, dan usia 4–6 tahun.
Setelah ini, anak-anak perlu mendapatkan booster yang diberikan lewat imunisasi Td atau Tdap untuk anak usia di atas 7 tahun dan harus diulang setiap 10 tahun sekali, termasuk untuk orang dewasa.
Selain mendapatkan vaksin, kebersihan lingkungan pun perlu diperhatikan, terutama pada pemukiman padat penduduk dan sanitasi yang kurang bersih.
Penyebab Difteri :
Difteri disebabkan infeksi bakteri Corynebacterium diphteriae. Infeksi ini dapat menular melalui partikel di udara, benda pribadi, peralatan rumah tangga yang terkontaminasi, serta menyentuh luka yang terinfeksi kuman difteri.
Selain itu, penularan difteri bisa melalui air liur seseorang. Jika orang yang terinfeksi tidak menunjukkan tanda atau gejala difteri, mereka masih dapat menularkan bakteri hingga enam minggu setelah infeksi awal.
Bakteri penyebab difteri paling sering menginfeksi bagian hidung dan tenggorokan.
Setelah menginfeksi, bakteri melepaskan zat berbahaya atau racun. Racun ini menyebar melalui aliran darah dan menyebabkan lapisan abu-abu tebal.
Lapisan ini umumnya terbentuk di area hidung, tenggorokan, lidah dan saluran udara.
Dalam beberapa kasus, racun ini juga dapat merusak organ lain seperti jantung, otak, dan ginjal, sehingga berpotensi menimbulkan komplikasi yang mengancam jiwa.
Risiko penularan difteri meningkat pada orang-orang yang belum mendapatkan vaksinasi.
Faktor-faktor pemicu risiko penularan difteri :
– Berkunjung ke daerah dengan cakupan imunisasi difteri yang rendah
– Sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS
– Gaya hidup yang tidak sehat
– Lingkungan dengan kebersihan dan sanitasi yang buruk
– Anak-anak di bawah usia 5 tahun dan orang tua di atas usia 60 tahun
– Tinggal di pemukiman padat penduduk
– Bepergian ke daerah yang tinggi kasus difteri
Perlu Anda ketahui, inilah gejala difteri :
Umumnya gejala penyakit difteri muncul 2 sampai 5 hari setelah terinfeksi bakteri Corynebacterium diphteriae.
Bakteri kemudian menyebar ke aliran darah dan menimbulkan gejala di bawah ini:
– Terbentuknya lapisan tipis berwarna abu-abu yang menutupi amandel dan tenggorokan
– Demam dan menggigil
– Nyeri tenggorokan dan suara serak
– Sulit bernapas atau napas yang cepat
– Pembengkakan kelenjar getah bening pada leher
– Lemas dan lelah
– Pilek yang awalnya cair, tetapi dapat sampai bercampur darah
– Batuk yang keras
– Rasa tidak nyaman
– Gangguan penglihatan
– Bicara melantur
– Tanda-tanda syok, seperti kulit pucat dan dingin, berkeringat, dan jantung berdebar cepat.
Pada beberapa orang difteri bersifat ringan atau tidak ada tanda dan gejala yang jelas sama sekali.
Meski demikian, perlu disadari bahwa orang yang terinfeksi dan tidak menunjukan gejala, masih bisa menularkan bakteri ke orang lain yang menyebabkan timbulnya penyakit bakteri.
Nah kapan harus ke dokter ?
Apabila mengalami gejala difteri, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter guna mendapat diagnosis yang tepat.
Agar lebih mudah dan praktis, buat janji rumah sakit melalui aplikasi Halodoc. Segera periksakan diri sebelum kondisinya semakin buruk dan menular ke orang lain, download Halodoc sekarang juga.***