Bakteri penyebab difteri paling sering menginfeksi bagian hidung dan tenggorokan.
Setelah menginfeksi, bakteri melepaskan zat berbahaya atau racun. Racun ini menyebar melalui aliran darah dan menyebabkan lapisan abu-abu tebal.
Lapisan ini umumnya terbentuk di area hidung, tenggorokan, lidah dan saluran udara.
Dalam beberapa kasus, racun ini juga dapat merusak organ lain seperti jantung, otak, dan ginjal, sehingga berpotensi menimbulkan komplikasi yang mengancam jiwa.
Risiko penularan difteri meningkat pada orang-orang yang belum mendapatkan vaksinasi.
Faktor-faktor pemicu risiko penularan difteri :
– Berkunjung ke daerah dengan cakupan imunisasi difteri yang rendah
– Sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS
– Gaya hidup yang tidak sehat
– Lingkungan dengan kebersihan dan sanitasi yang buruk
– Anak-anak di bawah usia 5 tahun dan orang tua di atas usia 60 tahun
– Tinggal di pemukiman padat penduduk
– Bepergian ke daerah yang tinggi kasus difteri