SUARA CIREBON – Data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) menyebut, angka stunting di Kota Cirebon secara bertahap terus mengalami penurunan, dari peringkat ke-30 ke peringkat 17.
Wakil Wali Kota Cirebon, Hj Eti Herawati mengapresiasi adanya angka penurunan stunting ini. Menurutnya, hal tersebut merupakan hasil dari kerja keras Pemkot Cirebon melalui Dinas Kesehatan.
“Berdasarkan data survei dari SSGI ini angka stunting di Kota Cirebon menurun. Ini hasil kerja keras kami, yang terus berupaya agar Kota Cirebon nol kasus,” kata Eti saat menghadiri Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kota Cirebon, di ruang Gotra Sawala, Bappelitbangda setempat, Kamis (2/3/2023).
Penurunan stunting, lanjut Eti, bukan hanya tugas Dinkes saja, melainkan semua intansi bahkan corporate social responsibility atau CSR dapat ikut serta dalam menurunkan stunting.
“Semuanya harus ikut serta, termasuk CSR, dapat menyumbangkan makanan tambahan bisa berupa susu, atau makanan bergizi lainnya. Penurunan stunting ini akan merasa ringan jika dikerjakan bersama-sama,” kata Eti.
Diakui Eti, peningkatan angka stunting di Kota Cirebon terjadi saat pandemi Covid-19. Peningkatannya dibilang sangat drastis karena tidak ada pemantauan.