Pascapandemi ini, lanjut Eti, Pemkot Cirebon terus menggenjot penurunan stunting sampai akar rumput, yakni kelurahan hingga rukun tangga (RT).
“Karena target kami, sesuai instruksi Pak Wali, Kota Cirebon harus zero kasus stunting,” katanya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, Siti Maria Listiawaty, mengatakan, untuk penurunkan angka stunting, pihaknya terus mengecangkan ikatan sinergitas tim percepatan penurunan stunting (TPPS) hingga kelurahan.
“Bahwa kita supaya sama-sama bergerak menuju 14 persen di 2024,” katanya.
Upaya lainnya, dilakukan Dinkes melalui berkoordinasi dengan dinas lainnya, seperti dinas ketahanan pangan yang memberdayakan keluarga agar memiliki tanaman sayuran sendiri, ternak ikan, ataupun ayam bertelur.
“Di luar lingkup Dinkesnya terus kita galakkan, termasuk sinergitas dinkes dengan dinas ketahanan pangan,” katanya.
Dinkes, menurut kadinkes, memperkuat posyandu yang jumlahnya di tahun 2023 itu sudah 355. Posyandu-posyandu tersebut sedang dilengkapi alat ukur dan timbangan standar. “Karena perlengkapan di posyandu juga harus dilengkapi peralatan yang standar,” tandasnya.***