“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, karena tadi ditampilkan juga karya-karya siswa,” ujar Imron, Minggu (5/3/2023).
Imron menegaskan mendukung jika kegiatan serupa bisa dilaksanakan pada tahun-tahun selanjutnya. Karena menurut Imron, dengan difasilitasinya tempat untuk menampilkan karya, akan membuat siswa maupun lembaga pendidikan nonformal, semakin bisa bersaing.
Selain itu, bisa juga ajang ini digunakan sebagai tukar pikiran, untuk mengetahui apa saja kekurangan yang harus dibenahi untuk menjadi lebih baik.
“Saya dukung dilaksanakan setiap tahun, karena nantinya akan membuat lebih berinovasi,” ujar Imron.
Sebelumnya, saat mengomentari terkait masih tingginya kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur di Kabupaten Cirebon, Bupati Imron mengaku miris dengan kondisi tersebut.
Menurut Imron, banyaknya kasus pelecehan seksual tersebut disebabkan karena kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak-anaknya.
“Orang tua berperan penting dalam menjaga anak-anaknya,” ujar Imron, Jumat (3/3/2023).
Karena, kata Imron, pelaku pelecehan seksual tersebut tidaklah jauh dari orang-orang terdekat yang seharusnya melindungi.
“Karena biasanya pelaku pelecehan itu merupakan orang terdekat,” kata Imron.
Ia pun meminta kepada seluruh orang tua untuk memantau aktivitas anak-anaknya masing-masing agar terhindar dari pelecehan seksual.
Disinggung soal hukuman bagi pelaku pelecehan seksual anak di bawah umur, Imron setuju pelaku diberikan hukuman berat.
Namun demikian, ia menyerahkan hukuman yang pantas bagi pelaku tersebut kepada aparat penegak hukum.
Pasalnya, hal itu merupakan kewenangan aparat penegak hukum seperti kepolisian, kejaksaan dan pengadilan.
Ia hanya berharap, agar para pelaku pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur diberikan hukuman seberat mungkin.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Ronianto mengatakan, dalam kegiatan ini, lembaga pendidikan nonformal bisa menampilkan karya terbaik siswa.
Menurut Roni, pendidikan nonformal banyak dianggap sebelah mata, namun kegiatan ini menunjukkan bahwa lembaga non formal itu ada dan bisa berkarya.
“Ini untuk menunjukkan, bahwa pendidikan non formal itu ada dan memiliki karya serta keunggulan,” kata Roni.
Adanya kegiatan ini, diharapkan nantinya para siswa di pendidikan non formal untuk bisa termotivasi dan bisa menciptakan karya yang terbaik. “Kami usahakan tahun depan kegiatan ini diadakan lagi,” kata Roni.***