SUARA CIREBON – Musibah tanah longsor dilaporkan menimbun perkampungan di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
Tanah longsor di Natuna terjadi Senin sore ini sekitar pukul 15.00 WIB, 6 Maret 2023. Jumlah korban sementara ada 10 jiwa.
Namun diperkirakan akan terus bertambah mengingat banyak rumah penduduk yang tertimbun tanah longsor.
Hingga kini situasi masih sangat darurat di lokasi tanah longsor di Natuna. Hujan masih turun deras, jaringan telefon terputus dan lokasinya berada di pulau lain dari pusat kota Natuna.
Laporan yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),tim SAR sudah berada di lokasi tanah longsor.
Namun pencarian terkendala cuaca yang sangat buruk. Komunikasi terputus dan hujan lebat masih terus turun.
Lokasi yang tertimbun tanah longsor juga masih labil. Masih sangat berbahaya karena material tanah longsor datangnya dari arah puncak bukit.
Situasi di Serasan juga snagat mencekam. Dari foto-foto dan video yang sempat beredar, bukit itu seperti membentuk sungai besar setelah terjadi tanah longsor.
Tanah longsor dari bagian puncak, menerebas ke bawah dan menyapu perkampungan yang ada di bawahnya.
Tanah longsor diduga karena tanah labil yang dihantam hujan sangat lebat dengan intensitas sangat tinggi selama lebih dari 10 jam.
Kepala Bidang Kedaruratan, Pusdalops PB dan Logistik BPBD Provinsi Kepulauan Riau, Junainah melaporkan, data korban meninggal dunia masih berpotensi berubah.
Sebab, hingga saat ini proses evakuasi masih berlangsung. Sementara, yang telah berhasil diketemukan baru 10 orang.
“Baru perkiraan. Kemungkinan data dapat berubah-ubah. Informasi terakhir tadi memang sudah ada kantong jenazah sebanyak 10 kantong yang sudah terisi,” jelas Junainah.
Junainah menambahkan kondisi cuaca, sulitnya akses ditambah jaringan telekomunikasi yang terputus juga menghambat proses pencarian dan pertolongan.
Sulitnya akses dan faktor jaringan menghambat tim dalam pelaporan data sehingga pemutakhiran data belum dapat dilakukan secara maksimal.
“Cuaca berubah-ubah. Angin masih kencang. Ombak sedang tinggi. Lokasi berada di beda pulau dari pusat pemerintahan Kabupaten Natuna. BPBD Provinsi tetap standby,” jelas Junainah.
Dilaporkan., saat ini evakuasi masih terus berlangsung kendati terhalang cuaca buruk dan sulitnya medan lokasi bencana.
Semua unsur mulai dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri dan relawan berupaya maksimal melakukan evakuasi di lokasi bencana.***