SUARA CIREBON – Penganiayaan berat di Terminal Harjamukti yang viral dan disebut-sebut lebih sadis daripada yang dilakukan Mario Dandy kepada David Latumahina, akhirnya terungkap.
Pelaku dan korban penganiayaan mirip Mario Dandy ini, ternyata saling kenal. Korban, berinisial Ed, sekitar 30 tahun, warga tidak jauh dari Terminal Haramukti.
Sedangkan Pelaku penganiayaan berat yang malah bisa lebih sadis dari yang dilakukan Mario Dandy itu berinisial SR, sehari-hari lebih dikenal dengan panggilan Ayung.
Terungkap, penganiayaan berat ala Mario Dandy itu memang dilakukan di Teminal Harjamukti. Pelalu sehari-hari dikenal sebagai calo angkutan umum di terminal di Kota Cirebon tersebut.
Seperti diketahui, giliran masyarakat Cirebon digegerkan tindakan penganiayaan berat yang dinarasikan lebih parah dari yang dilakukan Mario Dandy kepada David Latumahina.
Kasus penganiayaan ini sempat viral setelah dipublis di Fast Respon Cirebon pada Minggu, 5 Maret 2023.
Begini narasi dugaan peristiwa penganiayaan berat ala Mario Dandy yang dipublis di Grup Fast Cirebon Respon :
…”telah terjadi penganiayaan d terminal harjamukti Cirebon oleh calo terminal harjamukti Cirebon, pelaku nya sangat biadab korban sudah tidak berdaya di hajar helm kyt sampe pendarahan di otak tidak berhenti di situ korban juga di lindas kaki nya pake sepeda motor pelaku dan sugguh miris kejadiannya 15 m dari pos polisi terminal harjamukti Cirebon. mohon d viralkan biar cepat ke tangkap pelakunya,”…
Di atas narasi itu, terdapat foto seorang lelaki dalam perawatan intensif di rumah sakit akibat dugaan penganiayaan berat tersebut.
Disebutkan peristiwa penganiayaan berat ini sangat biadab. Korban yang sudah tidak berdaya dihajar dengan helm sampai mengalami pendarahan di otak.
Bahkan, saat korban sudah tidak berdaya, masih dilindas kakinya dengan sepeda motor.
“Sungguh miris, kejadiannya hanya 15 m dari pos polisi terminal harjamukti Cirebon,” tutur narasi yang mengklaim sebagai tindakan penganiayaan yang juga beredar luas di sejumlah grup WhatsApp (Grup WA).
Belakangan diketahui, korban Ed dirawat di RS Gunung Jati. Namun sudah diijinkan pulang setelah menjalani perawatan selama lebih dari tiga hari.
“Kami kini memburu pelakunya yang kabur. Identitas sudah diketahui. Antara korban dan pelaku ada hubungan pertemanan,” tutur Kasi Humas Polres Cirebon Kota (Ciko), Iptu Ngatija.
Diduga antara korban dan pelaku, sebelum terjadi penganiayaan, tengah menengggak minuman keras (miras) bersama-sama.
“Diduga dalam pengaruh miras,” tutur Ngatija.***