SUARA CIREBON – Warga Desa Seuseupan, Kecamatan Karangwareng, Kabupaten Cirebon, tetap antusias hingga larut malam, untuk mendapatkan air bersih batuan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung, Selasa (21/3/2023).
Jumini, salah seorang warga Desa Seuseupan mengaku merasa senang karena untuk kebutuhan air layak konsumsi tidak harus membeli, atau mengambil dari sumur warga yang kebetulan tidak berasa asin.
Menurutnya, di Desa Seuseupan memang sudah puluhan tahun warga mengalami sulitnya mendapatkan air layak konsumsi begitu pun bagi warga di permukiman transmigrasi lokal (Translok).
“Kami senang meskipun harus mengantre hingga malam, karena biasanya kami kalau ambil air bersih sangat jauh,” katanya.
Hal senada dikatakan Sutiah, menurutnya air bersih ini sangat membantu warga Desa Seuseupan, karena, menurutnya air bersih di sini sesuatu yang sulit di dapat.
“Meskipun Desa Seuseupan sangat jauh dari laut, namun, entah kenapa air di sini terasa payau atau asin,” katanya.
Sutiah menfgutarakan, warga di sini dalam memenuhi kebutuhan air bersih layak konsumsi kebanyakan harus membeli air galon isi ulang.
Meskipun, ada sumur warga yang airnya tidak asin, akan tetapi lokasi sangat jauh, dan sumur itu pun banyak dimanfaatkan warga sekitar untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.
Sementara salah seorang aparatur desa setempat Sony Kamal, menyampaikan warga Desa Seuseupan sangat antusias mendapatkan air bersih layak konsumsi, meskipun harus bergiliran untuk mendapatkan air tersebut.
“Warga tetap tertib, untuk mendapatkan air bersih, mereka datang membawa derigen besar atau ember,” terangnya.
Kamal berharap kepada Pemkab Cirebon maupun dinas terkait, agar adanya solusi dalam penanganan permasalahan air bersih yang ada di desanya,
Karena menurutnya air bersih layak konsumsi memang menjadi hal yang sulit didapat, mengingat air tanah di Seuseupan bisa dikatakan tidak layak konsumsi.***