SUARA CIREBON – Tiga awak kapal tanker KM Kristin Surabaya yang hilang, terakhir diketahui sempat lebih dulu menyeburkan diri ke laut saat terjadi kebakaran.
Juru Bicara PT Pertamina International Shiping, Robert Marcelino, mengungkapkan, kalau 17 crew kapal tanker pembawa Pertalite Pertamina itu sempat berusaha memadamkan api saat kebakaran pertama terjadi.
Hanya saja, karena api tidak bisa dikendalikan dan terus membesar, akhirnya para awak berusaha menyelamatkan diri.
Saat menyelamatkan diri itu, tiga awak yang kini hilang dan dalam pencarian, sempat lebih dulu menceburkan diri ke laut.
“Karena situasi tidak memungkinkan, nahkoda kapal memutuskan untuk menyelamatkan diri. Tiga awak itu menyeburkan diri ke laut, terpisah dengan empat belas lainnya,” tutur Roberth.
Ketika awak itu berada di depan, di tempat paling dekat dengan lokasi kebakaran. Tiga awak itu sedang bertugas untuk melego atau menurunkan jangkar.
“Ketiganya lompat terlebih dahulu ke laut, berpisah dengan empat belas lainnya,” tutur Roberth.
Dari 17 awak kapal tangker MT kristin, tiga yang hilang karena melompat lebih dulu ke laut masing-masing bernama Dani Maulana (Kadet kapal), Sukirman (Bagian Bosun BNN) dan Diki Abdul Azis (Mualim).
Kekinian, Tim SAR telah menemukan satu jenazah, diduga satu dari tiga awak kapal tanker KM Kristin Surabaya yang terbakar di perairan Pantai Ampenan, Mataram, Lombok, NTB.
“Satu jenazah ditemukan, dalam keadaan tidak utuh. Kita evakuasi ke RS Bhayangkara Polda NTB,” tutur Lanang Wisnu Wardana, Juru Bicara Badan SAR Mataram.
Hingga Senin siang, 27 Maret 2023, tim SAR masih melakukan pencarian terhadap dua awak kapal tanker KM Kristin lainnya.
Identitas jenazah yang ditemukan masih belum jelas. Sebab kondisi mayatnya tidak utuh dan butuh pemeriksaan dari tim Inafis Polda NTB.
Seperti diketahui, kapal tanker mengangkut BBM Pertalite milik Pertamina terbakar pada Minggu sore pukul 14.45 WITA (Waktu Indonesia Tengah), 26 Maret 2023.
Kapal tanker pengangkut 5.900 kiloliter Pertalite Pertamina terbakar saat berada di perairan Selat Lombok di pantai Ampenan, Mataram, Lombok, NTB.
Api baru bisa dipadamkan pada Minggu malam pukul 21.00 WITA. Hingga kini, Pertamina masih menyelidiki penyebab kebakaran kapal tanker tersebut.
Dari 17 awak, 3 hilang, dan 14 dipastikan selamat. Hanya menderita luka ringan. Ini daftar korban yang selamat :
- Idris – Kapten kapal tanker MT Kristin Surabaya
- Benni – Chief
- Rivi Hamdani – Mualim kapal
- Viky Adi – Juru mudi kapal
- Faisal Ardian – Juru mudi kapal
- Evendy – Juru mudi kapal
- Wawan – Koki atau juru masak
- Agus Purnomo – Masinis
- Rejeki Muji – Masinis
- Erwin Indra – Masinis
- Zainal Arifin – Oiler
- Joko Supoyo – Oiler
- Kinantara – Oiler
- Riza – Kadet
Hingga kini, Pertamina masih melakukan penyelidikan dugaan penyebab terjadinya ledakan yang menimbulkan kebakaran besar di kapal tanker tersebut.***