SUARA CIREBON – Jajaran kepolisian di Kota dan Kabupaten Cirebon maupun Indramayu, melakukan pengamanan tertutup dengan menempatkan sejumlah sniper (penembak jitu) di tempat rawan kejahatan begal dan rampok.
Pengamanan dilakukan tertutup. Sejumlah penembak jitu atau sniper ditempatkan di lokasi rawan begal dan rampok di sepanjang jalan utama maupun jalan alternatif.
“Ada patroli terbuka, ada pengamanan tertutup. Jalan rawan begal dan rampok dalam pengawasan untuk mengamankan pemudik,” tutur Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Arif Budiman.
Polresta Cirebon mengerahkan 1.661 personil untuk membantu kelancaran arus mudik dan arus bali lebaran Idul Fitri tahun 2023 ini dalam Operasi Ketupat 2023.
“Ada 1,661 personil dikerahkan. Baik membantu langsung pemudik, juga ada pengamanan tertutup untuk antisipasi kejahatan (begal dan rampok),” tutur Arif Budiman.
Pengamanan terbuka dan tertutup untuk kelancaran arud mudik dan arus balik berlangsung sejak 18 April sampai 1 Mei 2023.
Petugas disebar di berbagai tempat strategis, termasuk Jalan-Jalan rawan aksi kejahatan begal dan rampok. Ada 16 posko disiapkan di Jalan arteri (13 posko) dan 3 di jalan tol.
Sementara Kapolres Cirebon Kota, AKBP Ariek Indra Sentanu, mengerahkan 446 personil yang ditempatkan di 16 posko di Jalan arteri, jalan tol, Terminal Harjamukti dan sejumlah pos lainnya.
“Kita akan melakukan pengamanan dan bertindak tegas terhadap aksi kejahatan,” tutur Kapolres Ciko, Ariek Indra Sentanu.
Kapolres Indramayu, AKBP Fahry Siregar juga menempatkan sejumlah personil khusus dengan kemampuan profesional menembak (sniper) di sejumlah tempat rawan aksi kejahatan begal dan rampok.
“Ada perintah, aksi kejahatan yang mengganggu kelancaran arus mudik langsung ditindak tegas,” tuturnya.
Seperti diketahui, di Jalan utama maupun alternatif Indramayu – Cirebon terdapat sejumlah lokasi titik rawan aksi kejahatan begal dan rampok.
Di bawah ini, lokasi rawan begal dan rampok di Jalan utama Pantura :
– Jalan Kertasemaya (Indramayu) – Tegalgubug (Cirebon). Terdapat jalan sepanjang 5 km berupa areal persawahan yang cukup panjang
– Jalan Perlimaan Islamic Center – pertigaan Majakerta, Juntinyuat atau Jln Mulia Asri, Indramayu, sepanjang 11 km, berupa areal persawahan
– Jalan Karangampel – Krangkeng (Indramayu), sepanjang 5 km, berupa areal persawahan
– Jalan Krangkeng (Indramayu) – Kedaton (Cirebon) sepanjang 2 km, areal persawahan
– Jalan Widasari – Jatibarang (Indramayu), 3 km, berupa jembatan panjang
– Jalan Pasar Gebang – Losari (Cirebon), areal persawahan
Lokasi rawan begal dan rampok di jalan alternatif pantura :
– Subang – Gantar – Cikamurang (Indramayu) – Tomo (Majalengka), sepanjang 30 km, berupa areal hutan jati
– Haurgeulis – Bantarwaru, sepanjang 5 km, berupa areal hutan jati
– Terisi – Cikamurang (Indramayu), sepanjang 15 km, berupa areal hutan jati
– Tukdana (Indramayu) – Jatitujuh (Majalengka), 15 km, berupa areal persawahan.***