SUARA CIREBON – Cuaca di Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan atau wilayah Ciayumajakuning redup seketika saat berlangsung gerhana matahari hybrid atau hibrida.
Terasa sejak pukul 10.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB, Kamis, 20 April 2023, cuaca yang tadinya sangat panas di Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan, berubah redup ketika gerhana matahari hybrid (hibrida) berlangsung.
Masyarakat di Ciayumajakuning malah mengaku senang dengan cuaca redup ketika langir justru cerah tidak berawan akibat pengaruh fenomena gerhana mataharui hybrid atau hibrida.
“Saat gerhana matahari hybrid, tiba-tiba redup. Bagus, tidak panas menyengat,” tutur Raditya (34 tahun), warga Lemah Abang, Kota Indramayu.
Sebagaimana proses gerhana matahari hybrid, berbarengan dengan matahari yang tertutup bayangan bulan, cuaca yang semula pnaas menajdi redup.
Suhu udara di Ciayumajakuning juga turun. Dari semula antara 32 sampai 33, turun menjadi 30-31 derajat celsius.
Sejumlah mushola dan masjid juga menggelar sholat sunnah Khusuf (sholat gerhana), tepat pukul 10.00 WIB saat proses gerhana matahari hybrid mulai berlangsung.
Seperti diketahui, pada Kamis siang ini, 20 April 2023, pada H-1 atau H-2 lebaran Idul Fitri 1444 Hiriah tahun 2023 ini terjadi gerhana matahari hybrid.
Fenomena astronomi ini disebut hybrid atau hibrida yang berarti campuran. Sebab dalam gerhana matahari hybrid, dalam satu momen, terlihat gerhana matahari total dan gerhana matahari cincin.
Fase gerhana mulai terlihat pukul 09.22 WIB, dan berdasar perhitungan astrnomi, akan berlangsung sampai pukul 12.02 WIB.
Hampir seluruh wilayah Indoensia berada dalam lintasan gerhana matahari hybrid tersebut, termasuk Cirebon, Indramayu, Majalnegka dan Kuningan yang disebut sebagai wilayah Ciayumajakuining.
Ciayumajakuning masuk wilayah Jawa Barat. Berdasar titik koordinat, fase gerhana matahari hybrid i Jabar termasuk Ciayumajakuning, mulai terlihat sejak pukul 09.46 WIB.***