SUARA CIREBON – Cuaca panas yang dirsakan dalam tiga pekan terakhir di bulan April 2023 ini memang tidak biasa.
Hawa atau suhu udara terasa lebih panas akibat cuaca ekstrem, terutama pada siang hari antara pukul 10.00 WIB sampai pukul 14.00 WIB.
Beredar di sejumlah grup WhatsApp (Grup WA), Kementrian Kesehatan (Kemenkes) membagikan 9 tips cara sehat menghadapi cuaca panas atau cuaca ekstrem.
Tips sehat menghadapi cuaca panas atau cuacaekstrem ini berlaku untuk seluruh masyarakat di Indonesia, termasuk wilayah Ciayumajakuning, meliputi Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan.
Kemenkes mengimbau masyarakat waspada jika berada di luar ruangan dengan tetap menjaga agar badan selalu sehat.
Inilah 9 tips sehat dari Kemenkes menghadapi cuaca panas atau cuaca ekstrem :
- Cegah dehidrasi dengan minum air yang banyak. “Jangan menunggu haus,”.
- Hindari minuman berkafein, minuman berenergi, alkohol, dan minuman manis.
- Hindari kontak dengan sinar matahari secara langsung dengan menggunakan topi atau payung.
- Memakai baju yang berbahan ringan dan longgar.
- Hindari menggunakan baju berwarna gelap agar tidak menyerap panas.
- Sebisa mungkin berteduh di antara pukul 11.00 pagi sampai 15.00 siang.
- Jangan meninggalkan siapa pun di dalam kendaraan dalam kondisi parkir baik dengan jendela terbuka maupun tertutup.
- Gunakan sunscreen minimal 30 SPF pada kulit yang tidak tertutup oleh baju sebelum keluar rumah.
- Sediakan botol semprot air yang dingin di dalam kendaraan.
Kemenkes meminta masyarakat waspada apabila muncul tujuh gejala berikut ini :
- Keringat berlebih
- Kulit terasa panas dan kering
- Rasa berdebar atau jantung terasa berdetak lebih cepat
- Kulit terlihat pucat
- Kram pada kaki maupun abdomen Mual, muntah, pusing
- Urin yang sedikit dan berwarna kuning pekat
Jika muncul gejala tersebut, dinginkan tubuh dengan kain basah atau sponge basah pada pergelangan tangan, leher, dan lipatan tubuh lainnya serta banyak minum air.
“Jika masih bergejala, segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan,” tuutur Kemenkes melalui juru bicaranya, dr Syahril, Senin, 1 Mei 2023.***