SUARA CIREBON – Insiden mengejutkan berupa penembakan di hari pertama kerja usai libur lebaran, Selasa, 2 Mei 2023 di kantor MUI Jln Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat.
Penembakan di kantor MUI terjadi pada Selasa siang hari pukul 11.30 WIB. Peristiwa ini sangat mengejutkan mengingat para pimpinan MUI sedang menggelar dapat di dalam gedung.
Hingga kini Polda Metro Jaya terus mengembangkan penyelidikan. Pelaku penembakan di kantor MUI itu sendiri meninggal dunia, kini polisi tengah memeriksa apa penyebab kematiannya.
Berikut sejumlah fakta mengejutkan dari insiden penembakan di kantor MUI tersebut :
- Pelaku bertindak seorang diri. Masuk ke gedung kantor MUI. Sempat ditemui sekuriti dan pegawai di kantor MUI.
- Pelaku datang seorang diri. Mengaku ingin bertemu dengan Ketua MUI, KH Miftachul Akhyar. Terungkap sudah dua kali ke kantor MUI.
- Sempat dipersilakan duduk untuk menunggu. Namun saat pegawai berusaha konfirmasi ke Ketua MUI, tiba-tiba melakukan penembakan.
- Pelaku menembak beberapa kali. Mengenai punggung salah satu pegawai MUI dan memecah pintu kaca di dalam kantor tersebut. Satu pegawai terluka akibat terkena tembakan, dua terluka akibat pecahan kaca.
- Usai menembak, pelaku kabur. Sempat dikejar oleh sekuriti dan pegawai kantor MUI.
- Pelaku terjatuh dan pingsan saat dikejar-kejar. Diduga, terkena serangan jantung saat berlari hingga jatuh, pingsan dan akhirnya meninggal dunia. Sempat dibawa ke puskesmas. Namun dinyatakan meninggal dunia.
- Terungkap, pelaku berinisial M, kelahiran 9 April 1963, berusia 60 tahun. Warga Kecamatan Kedondong, Lampung.
- Berdasar penjelasan Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, pelaku M, ternyata pernah melakukan aksi pengrusakan gedung DPRD Lampung di tahun 2016.
M ternyata residivis. Pernah mengaku wakil nabi dan menjalani persidangan, lalu divonis bersalah dengan hukuman penjara selama lima bulan.
- Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas menuturkan, pelaku M dua kali datang ke kantor MUI untuk bertemu Ketua KH Miftachul Akhyar.
Anwar Abbas membenarkan kalau M mendakwahkan dirinya sebagai nabi.
- Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto mengungkapkan, senjata yang digunakan pelaku M, bukan termasuk senjata api.
Penembakan menggunakan airsoft gun. Senjata itu telah disita sebagai barang bukti oleh Polda Metro Jaya.
- Polda Metro Jaya tengah memeriksa mayat pelaku M yang meninggal dunia setelah sempat jatuh dan pingsan saat kabur melarikan diri usai melakukan penembakan.
Pemeriksaan untuk mengetahui penyebab kematian pelaku.
- Polda Metro Jaya berkoordinasi dengan Densus 88 Anti Teror. Ternyata pelaku M tidak masuk jaringan teroris.
Pelaku juga bukan lone wolf sebagaimana teroris. Polisi masih terus mendalami motif penembakan M di gedung kantor MUI.
- Ketua MUI Bidang Fatwa, Asrorun Nia, Sholeh mengungkapkan pelaku M pernah dua kali berkirim surat ke Polda Metro Jaya.
Lewat surat tadi, pelaku M minta Polda Metro Jaya memfasilitasi dirinya bisa bertemu dengan Ketua MUI.
Dalam suratnya, pelaku M mengaku ingin agar MUI mempersatukan umat Islam denganalasan agar keinginan tuhan terwujud mempersatukan umat Islam di Indonesia.***