SUARA CIREBON – Terungkap motif insiden mengejutkan berupa penembakan di kantor gedung MUI di Jln Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat.
Direktur Reskrim Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi mengungkapkan dugaan kuat motif penembakan di kantor MUI pada Selasa, 2 Mei 2023 siang pukul 11.30 WIB.
“Motifnya bisa ditelusuri dari dua surat yang ditulis pelaku,” tutur Hengky Haryadi.
Diungkapkan, pelaku penembakan di kantor MUI, berinisial M, berusia 60 tahun, warga Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran, Lampung.
Sebelum melakukan aksi penembakan, sudah menulis dua buah surat yang ditujukan kepada Ketua MUI dan Kapolda Metro Jaya, intinya, meminta pengakuans ebagai wakil nabi.
“Dari dua surat yang ditulis di tahun 2018, intinya pelaku meminta diakui sebagai wakil nabi,” tutur Hengky Haryadi.
Untuk bisa diakui sebagai wakil nabi, pelaku juga sempat menebar ancaman kekerasan. Intinya bila tidak diakui, akan melakukan penyerangan ke pejabat negara termasuk MUI.
“Ada niat jahat yang terungkap lewat surat. Pelaku melakukan ancaman kekerasan kepada pejabat negeri dan MUI jika tidak diakui sebagai wakil nabi,” tutur Hengky Haryadi.
Seperti diketahui, M melakukan aksi penembakan di dalam kantor MUI. Seorang pegawai MUI terluka terkena tembakan,d an seorang lainnya terkena pecahan kaca.
Usai menembak, pelaku M berlari untuk kabur. Sempat dikejar petugas dan pegawai MUI, sampai akhirnya terjatuh, pingsan, dan belakangan meninggal dunia.
Belakangan diketahui, pelaku sudah dua kali mendatangi kantor MUI ingin bertemu dengan Ketua MUI, KH Miftachlu Akhyar.
“Sudah dua kali datang. Ini yang kedua. Minta ingin bertemu Ketua MUI, dan melakukan penembakan. Ia mendakwahkan dirinya sebagai wakil nabi,” tutur Wakil ketua MUI Anwar Abbas.
Sementara itu, Polda Metro Jaya masih menyelidiki darimana pelaku M, memperoleh senjata jenis airsoft gun yang digunakan untuk melakukan penembakan di kantor MUI.
“Kita masih melakukan pendalaman dari petugas forensik,” tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudho Wisnu Andiko.***